GreenHouse itu daerah Khaosan ya.. Landing dimana ? Don Muang atau Suvarnabhumi? usulan saya (bisa ditukar harinya, toh cuman 2 hari). Beberapa nyontek itinerary di page 1: tgl. 24 malam, coba explore khaosan road. tgl. 25 (sabtu): - chatuchak - Madame Tussauds (lihat Bung Karno dll) di Siam Discovery lantai 6 - Lunch di Siam Paragon Food Hall (tembus dari Siam Discovery) Dari Siam Paragon bis

Para backpacker yang pernah mengunjungi negara-negara di Asia Tenggara mengatakan bahwa Bangkok adalah negara yang termurah jika Anda ingin berlibur ala backpacker. Biaya hidup di Bangkok diklaim lebih murah dibanding Singapura, Kuala Lumpur, bahkan Bali. Bahkan, ada pula backpacker yang mengaku hanya membutuhkan uang sekitar Rp – untuk berlibur di Bangkok selama 6 hari. Oleh karena itu, bila Anda memiliki budget yang terbatas tak ada salahnya untuk berlibur ke Bangkok. Pasalnya, wisata belanja, alam, dan kuliner di Bangkok memang sangat worth. Nah, langsung saja simak tips backpacker ke Bangkok berikut ini jika Anda ingin segera melakukan holiday on budget ke ibu kota Thailand tersebut. Cek Masa Berlaku Paspor Sejatinya, tips backpacker ke Bangkok yang pertama ini berlaku untuk Anda yang sudah memiliki paspor selama bertahun-tahun, tapi jarang atau tidak pernah dipakai. Ini tidak berlaku bagi backpacker yang baru membuat paspor. Pastikan masa berlaku paspor masih panjang sebelum membeli tiket. Soal Visa, Thailand memberi kebijakan bebas Visa untuk masyarakat Indonesia. Jadi, Anda tidak perlu mengurus Visa sebelum berlibur ke Bangkok. Beli Tiket Promo dari Jauh-Jauh Hari Nah, inilah tips yang harus diperhatikan oleh semua backpacker. Jika ingin menghemat biaya berlibur ke Bangkok, Anda harus berhasil mendapatkan tiket murah. Dalam satu tahun, beberapa maskapai penerbangan besar selalu memberikan promo tiket murah untuk keberangkatan ke beberapa negara, termasuk Thailand. Nah, segera beli tiket ini sebelum semua kursi habis terjual. Jika beruntung, Anda bisa ke Bangkok dengan tiket pulang pergi seharga di bawah 1 juta rupiah. Jangan lupa untuk memilih airport yang berada di Bangkok, yakni Bandar Udara Suvarnabhumi dan Bandar Udara Don Mueang. Kedua bandara ini melayani penerbangan internasional. Bawa Pakaian dan Barang Secukupnya Karena Anda adalah seorang backpacker, maka sebaiknya Anda membawa pakaian dan barang kebutuhan pribadi secukupnya saja. Dengan membawa barang seperlunya, Anda juga dapat mengantisipasi kelebihan bagasi saat di pesawat. Bangkok merupakan kota yang beriklim tropis, sama seperti di Indonesia. Jadi, bawalah pakaian santai yang biasa Anda kenakan ketika di Indonesia. Lupakan niat Anda untuk membawa baju hangat dan sebagainya, karena Bangkok hanya memiliki 2 musim saja, yaitu musim hujan dan panas. Hunting Makanan ala Bangkok Belum ke Bangkok jika Anda tidak mencoba makanan-makanan khas yang ada di sana. Nah, bagi para backpacker yang baru pertama kali ke Bangkok, cobalah mencicipi kuliner khas Bangkok. Tips untuk Anda yang ingin mencicipi kuliner khas Bangkok tanpa perlu merogoh kocek ekstra adalah datanglah ke pasar malam yang ada di sana. Karena di pasar malam umumnya dijual berbagai makanan khas, seperti Pad Thai, Mango Sticky Rice, Tom Yam, Som Tam, Nai Mong Hoy Tod, dan masih banyak lagi. Jika Anda berani, cobalah kuliner ekstrem yang biasa dijual di pasar malam yang ada di Bangkok, yaitu aneka serangga yang sudah dimasak. Jenis serangga yang dijual adalah Tak Ga Tan belalang, Non Pai Ulat Bambu, Jing Leed Jangkrik, sampai dengan kecoak. Berlibur Saat Low Season Ingin menekan biaya pengeluaran saat di Bangkok? Datanglah ke Bangkok pada saat low season, waktu di mana tidak terlalu banyak wisatawan mancanegara yang datang untuk berlibur ke Bangkok. Waktu low season dimulai dari bulan Maret sampai dengan September.
Perjalanantrip backpackers dari Surabaya ke Bangkok dan Pattaya di Thailand ini saya rencanakan selama 4 hari 3 malam (4D3N) dengan rincian dua malam di Bangkok dan semalam di Pattaya. Dengan kurs 1 baht saat itu Rp. 410.
Sawadikaaapp! Its been a loooooong time! Akibat kesibukan kuliah dan kerjaan yang menjadi-jadi, udah lama banget aku nggak update perjalanan backpacker Bangkok-Pattaya-Koh Larn yang tempo hari aku janjiin di artikel sebelumnya. Pada artikel sebelumnya, aku udah kasih tau beberapa hal yang penting mengenai backpacker ke Bangkok – Pattaya – Koh Larn Tips, itinerary, budget, sekarang aku bakalan infoin perjalanan aku selama di Thailand lebih detail. Backpacker ke Bangkok Hari-1 Sabtu, 5 Januari 2019 aku berangkat dari Soekarno Hatta International Airport CGK ke Don Mueang International Airport DMK via AirAsia tepatnya jam PM dan nyampe di Bangkok sekitar jam PM. Hasil jepretan nungguin di Bandara Soekano Hatta 😀 Beruntungnya, waktu di Jakarta WIB ternyata nggak ada perbedaan sama waktu di Bangkok, jadi begitu tiba, aku nggak usah repot-repot ngubah waktu di jam tangan untuk menyesuaikan dengan Bangkok. Perjalanan di pesawat cukup lama juga, asli! Gabut banget sendirian selama kurang lebih 4 jam, dan nggak bawa makanan apapun. Mau beli cuman sayang duit harganya 60-100K-an untuk makanan berat padahal makanannya kalo di warteg cuman 20rban -__-. Jadi, aku saranin nih, kalo kamu pake maskapai AirAsia dan berencana buat pesen makanan di kabin, mendingan pre-order di webnya aja, itu bisa ngehemat duitmu sampe 50% karena harga pre-order itu jauh lebih murah. Dan sayangnya, kemaren aku nggak kepikiran sama hal itu. Hasilnya kelaparan di kabin dan selama perjalanan main Helix Jump d hp kagak tamat-tamat syedihhh! Nyampe di Bandara Don Mueang International Airport DMK Kegabutan yang hampir permanen tadi, akhirnya terbalaskan dengan pengumuman pilot kalo bentar lagi pesawatnya bakalan mendarat di Bandara Don Mueang International Airport DMK. Langsung tuh, aku buka hp dan jepret-jepret pemandangan yang bisa dilihat dari kaca pesawat awan, rumah, pepohonan, dan lain-lain. Nggak lama, pramugari juga bakalan ngasih departure card dari imigrasi Thailand yang harus segera kita isi. Pemandangan dari pesawat Sialnya aku bener-bener nggak bawa pulpen, jadinya aku nggak bisa ngisi di pesawat. Yaudah, nunggu mendarat lah ya, dan aku pun minjem pulpen ke mbak-mbak yg ada di booth money changer gitu dideket pemeriksaan dokumen-dokumen kedatangan di bandara. Jadi buat kamu yang mau backpacker ke Bangkok, aku saranin buat bawa pulpen yak, buat ngisi departure cardnya, daripada rempong harus minjem ke orang lain. Ini nih, departure card yang wajib kamu isi pas nyampe bandara Thailand Tap tap tap.. kelar tuh semua proses pengecekkan imigrasi bandara sekitar jam 6 lebih ini lumayan ngantri ya, karena waktu itu banyak pendatang juga. Terus apa aja yang aku lakuin selama di Bandara? Of course aku mau beli kartu SIM 4G, biar bisa update dan jadiin hp buat navigasi selama disana. Karena aku orangnya prepare,jadi sebelumnya aku udah beli kartu SIM via Klook download aja aplikasi klook di hp. Harga kartu sim Thailand nya bisa lebih murah, untuk paket data unlimited selama 10 hari di Bangkok, aku cuman kena biaya Rp aja. Kalau kamu beli on the spot disana? Bisa nyampe Rp an lebih, beda jauh kan? Hal pertama yang aku lakuin adalah cari Booth Klook supaya aku bisa dapetin itu SIM Card. Sayangnya, setiap aku tanya pake bahasa Inggris ke beberapa staff bandara yang ada disana, mereka nggak ngerti, dan nggak jelas gitu ngasih taunya. Mereka kasih tau pake Bahasa isyarat cuman nunjuk-nunjuk aja tapi nggak jelas kemana! Kzl! Narsis dikit di tulisan Thailand, tp karena aku sendiri, eh ngga keliatan Mon maap yak! Ada security yang ngasih tau, dia cuman bilang Over There’ dan nunjuk-nunjuk ke arah mana kaga tau dan gajelas banget -___-. Aku udah bulak-balik sana sini buat nyari Booth nya, tapi ngga ada terus, kaki gempor woy! Nggak lama, ada bapak-bapak yang megang kertas bertuliskan Klook, langsung aja tuh aku datengin orangnya, dan nanyain dimana aku bisa ambil SIM Card 4G yang udah dipesan lewat aplikasi. Seperti biasa kayak staff-staff lain, bapaknya ngasih nunjuk-nunjuk ke booth SIM Card, tanpa ngmg sepatah katapun, fix, Bahasa isyarat lagi! Tapi untungnya bapaknya baik, dia mau anter aku ke booh tersebut. Ah elah! Pantesan aja sampe kapanpun nggak bakal ketauan itu boothnya. Jadi tuh tempat ambil SIM Card nya memang nggak ada tulisan Klook’, jadi ambilnya d booth DTAC salah satu provider SIM Card d Thailand, kalo d Indonesia kayak telkomsel, indosat, dll gitu. Prosedurnya gampang ngantri-kasih liat bukti booking di klook-udah deh. Ini nih kartu sim DTAC yang aku beli! Akhirnya dengan perjuangan selama sejam demi SIM Card yang sangat amat penting, selesai juga aku muter-muter di Bandara, sampe kaki gempor banget dan sedikit kzl sama staf-staf sana. But, its ok! Perjalanan baru aja mau dimulai! Harus senyum heheheh. Dari Bandara Don Mueang DMK menuju Hostel Jadi, sebagaimana artikel sebelumnya, aku pernah infoin mengenai transportasi di bandara. Karena aku lagi hemat duit, transportasi bus adalah pilihan yang paling tepat. Keluar dari bandara, aku langsung cari penanda pemberhentian bus yang bertulisan A1, dan aku langsung naik itu bus. Kenapa bus A1? Karena rute bus itu, bakalan nganter kamu ke Stasiun BTS Mo Chit. Awas jangan sampe salah naik bus! Ini nih suasana busnya, inget, pilih bus A1 ya! Busnya adem-bersih-wangi! Karena aku naik ke bus tersebut pas kebetulan lagi kosong, untungnya aku kebagian tempat duduk disana. Karena mungkin muka ku oriental yak, mirip-mirip sama orang Thailand secara muka org Indonesia ama Thailand kan gak beda jauh banget, si kondektur ngasihin tiket, nagih duit, dan ngomong pake Bahasa Thailand -____-. Dengan spontan aku jawab pake Bahasa inggris I can’t speak Thai’. Untungnya kondekturnya langsung paham dan nagih duit sebesar 30B sekitar Rp yang nantinya dituker dengan tiket bus yang super mini kayak perangko! Perangko lebih gede sih, ini mini banget wkwkw. Penampakan tiket bus A1 yang super kecil <3 Imyuuts! Jarak dari Don Mueang ke BTS Mo Chit itu nggak terlalu jauh, makan waktu perjalanan sekitar 30 menit sampe 1 jam tergantung tingkat kemacetan di Bangkok juga. BTS Mo Chit ke Monkey Nap Hostel Akhirnya tiba di BTS Mo Chit 😀 Akhirnya setelah perjalanan di bus yang tiketnya mini banget, aku nyampe juga di BTS Mo Chit. Finally menghirup udara segar negeri Transgender ini! Sekilas pemandangannya mirip-mirip di Jakarta, udaranya panas padahal udah malem juga, dan begitu aku turun, ada beberapa abang-abang yang jual makanan street food. Berniat untuk makan di hostel aja, akhirnya aku mengabaikan abang-abang yang nawarin makanan itu. This is the first time aku naik BTS di Bangkok! bingung juga dan deg-degan, takut salah rute dan malah kesasar wkwkw. Setauku, ada dua cara untuk kamu membeli tiket/kartu BTS, Gimana cara beli tiket BTS di Bangkok? Yuks cek! 1. Self service pake mesin Penampakan pecahan uang Baht receh dan mbak-mbak yang dimintain tolong buat beli tiket Jadi tuh, disetiap stasiun BTS, bakalan ada mesin yang kayak ATM gitu, kamu bisa self serfice untuk beli tiket yang berupa koin untuk menggunakan BTS nya sendiri. Cuman sayangnya, mesin itu setelah aku coba untuk pake, ngga provide dalam Bahasa Inggris. Dan lagi, kamu harus punya uang Baht receh/koin buat nuker sama tiket BTS nya. Kelebihan beli tiket pake cara ini adalah kamu nggak usah ngantri. 2. Ngantri di loket Antrian di loket BTS coy! Selain mesin, tentunya ada loket pembelian tiket. Ngantri bentar, terus sebutin tujuan kamu mau ke stasiun mana, ngasih duit, tunggu kembalian kalau ada, dan kamu bakalan dikasih tiket berupa kartu gitu untuk naik BTS. Pas aku nyampe di dekat loket stasiun BTS, ngantrinya amit-amit -__-. Akhirnya aku berencana buat pake mesin tiket biar praktis. Eh ternyata, itu mesin nggak bisa di setting versi Bahasa Inggris, malah pake Bahasa Thailand lengkap dengan tulisannya yang kayak aksara Jawa. Karena udah stuck depan itu mesin, akhirnya aku minta tolong sama mbak-mbak yang lewat, buat pesenin tiket ke Phrom Phong BTS dari Mo Chit BTS seharga 44B Sekitar Rp Syukurlah mbak-mbaknya mau bantuin, hehehe meskipun ngomongnya pake Bahasa isyarat lagi karena dia nggak bisa Bahasa Inggris. Tiket bts Bangkok. Cara makenya? sama aja kayak make Trans Jakarta kok, tinggal masukin doang. Jadi tuh lokasi hostelku di daerah Phrom Phong, nggak jauh dari Ekkamai Terminal. Kenapa aku pilih disana? Karena aku berencana untuk pergi ke Pattaya pake bus, dan salah satu rute termurah untuk menuju ke Pattaya adalah naik bus di Ekkamai. Itulah sebabnya aku milih hostel disini. Suasana BTS di malem hari sekitar jam setengah 8an malem penuh banget! Kebagian duduk aja udah alhamdulillah. Perjalanan dari BTS Mo Chit ke Phrom Phong kurang lebih sekitar 20-30 menit kali ya, cepet kok, nggak kerasa. Mencari MonkeyNap Hostel Setelah perjalanan panjang, akhirnya nyampe juga di BTS Phrom Phong. Beda atmosfer lagi sama di Mo Chit, pas keluar BTS Phrom Phong ini, langsung disambut dengan beberapa mall yang lumayan gede. Terpampang tulisan Sephora’ yang gede abis, jadi pengen shopping meronta-ronta dalem hati. Tapi sayangnya pikiran dan hati kecil menolak kalo mall kayak gini mah, di Jakarta juga banyak’ Wkwkwkwk. Bermodalkan google maps, akhirnya aku jalan kaki buat nyari si hostel yang katanya recommended ini. Yap, MonkeyNap Hostel. Jalan dari Phrom Phong BTS cukup jauh, lumayan capek banget bawa-bawa koper. Lokasi hostel ini nggak dipinggir jalan, masuk ke beberapa gang lagi kayaknya gang nya cukup buat 2 mobil aja. Dan setelah capek-bete karena jalan ke hostel dirasa nggak nyampe-nyampe, nggak lama ada plang tinggi bergambarkan monyet sesuai gambar hostel itu yang aku liat di Traveloka. Akhirnyaa.. nyampe juga! First impression tentang hostelnya? Amazing dan kesan pertama aja udah bikin seneng. Kenapa? Social environmentnya joss, banyak banget backpacker yang lagi nongkrong di depan hostel atau di common spacenya. Common spacenya luas dan bersih. Untuk aku yang selalu bawa kerjaan kemana-mana of course aku butuh working space untuk kerja hostel ini rekomendasi banget! Yang punya hostel miara kucing kayaknya, ada banyak kucing-kucing ras imut kayak angora gitu didalem hostel, gemeess!! Free coffee + mineral water, dan ada dapur bersama Ada laundry self service Nilai plus aja nih, resepsionisnya ganteng! Masih muda dan Bahasa Inggrisnya lancar bet. Thanks God akhirnya nggak ngomong Bahasa isyarat lagi! Setelah check in dan naro uang deposit untuk jaminan kunci, akhirnya aku dianter sama koko koko ganteng itu ke dormitory room yang udah aku booking khusus cewek loh ya!. Kamarnya gimana? Not bad at all! Cukup membuat tidurku nyenyak waktu itu, kamarnya luas, lockernya dikasih gembok sendiri, dan bersih. Kangen hostel inI! Monkey Nap Hostel Fyuh, akhirnya aku beristirahat-mandi-dan cari makan. WC hostelnya gimana? Bersih gaes! Wash room sama bathroom dipisah kok! Cuman minusnya, ini hostel udah waterless, siap-siap aja yang nggak biasa boker pake tisyu, selamat menikmati! Hahahaha Terus, makan malamnya dimana ya? Bingung juga karena hostel ini nggak terlalu dekat dengan beberapa spot kuliner, ada pun cuman 7-eleven. Eh ada deh kayak kompleks makanan kayak kaki lima gitu, di gang-gang deket hostel, cuman lingkungannya nyeremin, banyak tempat panti pijat plus plus Akika kan jadi takut tuh! Fix nggak makan disana! Pilihan terakhir adalah nyari makanan di 7-eleven sambil beli keperluan travelling lainnya tisyu-detergen, dan lain-lain. Di 7-eleven ini aku cuman ngabisin duit 66B sekitar Rp Sebelum belanja di 7-eleven, aku sempat ngajak ngobrol petugas security untuk nanya dimana street food terdekat. Tapi sayangnya itu petugas security nggak bisa Bahasa Inggris. Udah disodorin google translate dengan fitur voice juga bapaknya kaga ngerti, malah pas aku sodorin hp, dia kira angkat telfon, dan malah Halo.. Halo…’ pake hpku nyangka kalo ada telfon wkwkw. Jadi dia nggak tau ngomong apa deh gajelas banget, dan sumpah aku nyesel nanyanya, karena malah jadi menyusahkan diriku sendiri, wkwkw. Nggak mau ribet, akhirnya aku menyudahi percakapanku dengan petugas itu, nggak lupa aku ajakin dia buat selfie dulu! Kenang-kenangan cuy! ini nih abang kocak! Yes, belanja udah-makan udah-jalan jalan malemnya- juga udah cukup! Akhirnya aku cus balik ke Hostel dan beristirahat. Budget Backpacker ke Bangkok Hari 1 SIM Card Rp Shuttle Bus A1 30B Rp BTS Mo Chit – BTS Phrom Phong 44B Rp Belanja di 7-Eleven 66B Rp TOTAL = Rp Mahal? Murah? Itu tergantung presepsi setiap orang tentunya, hehehe. Cerita dan Perjalanan hari pertama aku tutup dulu! Stay tune ya untuk hari berikutnya 😀 Nah, kurang lebih kayak gitu pengalaman hari pertama aku berkelana ketika backpacker ke Bangkok. Untuk Hari ke-2 dan ke-3. Tunggu updatean selanjutnya yak! Ngerjain skripsweet dulu. Eheheheh.
Karena satu area dengan Marina Bay, dari Merlion Park bisa naik taxi sebentar ke sana. Tidak ada MRT yang langsung ke sana, kalau mau naik bus naik No. 75 dari Victoria Concert Hall, turun di Marina Centre Terrace. · Jalan kaki juga bisa tapi lumayan jauh, pakai sepatu atau sandal yang nyaman. · Dari Singapore Flyer mau kembali ke Stasiun
Haloohaa! Setelah menyelesaikan cerita Backpacker ke Bangkok Hari 1, sekarang aku lanjutin aja ke hari ke-2. Pertama aku ngucapin makasih yg udah kasi cendol, bintang, dan lainnya yang udah mengapresiasi threadku, padahal niatnya cuman iseng bikin artikel travel story tp malah jadi HT, makasih banyak juga buat momod Jadi, karena kemaren-kemaren aku masih awam mengenai destinasi wisata di Thailand, dan yang aku tau adalah Bangkok dan Pattaya Siapa yang nggak tau wisata pantai Pattaya coba? Hahaha Ditambah, aku juga dapet rekomendasi dari temenku yang udah pernah ke Pattaya, dia juga rekomendasiin kalo aku wajib nyebrang ke Pulau Koh Larn kalo udah dari Pattaya, jaraknya deket, cuman 30 menit doang pake Feri. Jadi, selain ke Bangkok, aku juga berencana buat backpacker ke Pattaya dan Koh Larn. Kenapa Pattaya dan Koh Larn? Tentunya aku juga pake beberapa pertimbangan 1. Dari bangkok, jaraknya deket gansis, sekitar 2 jam bisa pake bus 2. Dari Pattaya, Koh Larn itu jaraknya cuman 30 menit doang! 3. Direkomendasiin sama temen-temen yang udah pernah kesana! 4. Siapa yang nggak kepo sama dunia malamnya Pattaya kayak gimana? HeheheLangsung aja cek it ot!! Hari Ke-2 Minggu, 6 Januari 2019. Niatnya bangun jam 7 pagi tapi malah bangun jam setengah 8 pagi, HEHEHEHEH. Maklum, ngantuk dan capek Bangun-bangun rempong kaget karena kesiangan, langsung mandi tp ga boker susah ceboknya, gaada air, untungnya perut bersahabat pas waktu itu. Tap Tap Tap, siap cus tinggal check out! Jadi si mas-mas ganteng yang jagain hostelnya itu belom bangun dan belom nongol di resepsionisnya. Nah, kalo blm ada si mas mas itu, ya gabisa check out dong, kenapa? karena aku harus ngambil duit deposit yang kemaren dijadiin jaminan Akhirnya aku nunggu sampe dia nongol. Otw Pattaya via Bus di Terminal Ekkamai Selamat tinggal MonkeyNap Hostel! Jadi dari MonkeyNap Hostel, aku pergi ke terminal Bus Ekkamai. Jaraknya nggak begitu jauh dari hostel Karena memang sengaja aku cari hostel yang deket-deket terminal bus itu biar nantinya ga rempong. Kalau dari MonkeyNap Hostel, buat nyampe ke Terminal Ekkamai itu gampang aja, tinggal jalan dikit ke stasiun BTS Phrom Phong, terus turun di stasiun BTS Ekkamai, jalan dikit. Nyampe deh! Harganya? Cuman 23 Baht atau sekitar Rp Sebelum berangkat, karena aku tau perjalanan bakal lumayan lama kurang lebih 2 jam, jadi aku beli snack di 7-eleven, beli roti isi tuna dan minum, aku lupa harganya berapa tapi aku cuman ngabisin duit 12 Baht aja sekitar Rp Ini enak banget asli, ketagihan, lumayan buat sarapan Terminalnya nggak nyeremin kayak terminal-terminal bus di Indonesia. Nggak horor pokonya, nggak banyak abang-abang calo, dan gak banyak cangcimen juga. Gimana caranya beli tiket bus di Ekkamai? Gampang aja! Cari loket yang ada tulisan Pattaya, dan tanyain harganya. Aku cari harga paling murah naik bus yang gede gitu, tp udah AC kok dan udah nyaman banget!. Penampakan terminal dan loket Ekkamai di Bangkok Jadi Bus gede yang berangkat ke Pattaya itu ready tiap 30 menit sekali, jadi kalo ketinggalan bus, tunggu aja busnya di terminal, nggak akan lama-lama! Untungnya, pas aku dateng ke terminal itu, pas banget si Bus lagi ngetem tuh, jadi aku langsung beli tiket dan langsung berangkat. Harga tiketnya berapa? Murah! Cuman 108 Baht atau kalau di konversi ke rupiah harganya sekitar Rp untuk sekali jalan. Seatnya per dua orang, nyaman deh! Suasan di bus rame banget, kebanyakan bule dan ada banyak rombongan orang india. Ramah-ramah! Mungkin karena sama-sama wisatawan kali ya. Agak gabut sih di bis karena gaada lagu-lagu, kalau adapun juga ga ngerti karena bahasanya bahasa swadikap kobkunkap Wkwkw. Setelah kenyang liat jalan sepanjang perjalanan, akhirnya aku tidur. Tau-tau udah nyampe terminal di Pattaya aja. Transportasi di Pattaya Etsdah! Akhirnya nyampe di Kota yang 'katanya banyak tempat esek-eseknya'. Karena Pattaya itu kota kecil beda jauh sama Bangkok, transportasi di Pattaya itu nggak ada BTS, MRT, Grab, ataupun taksi. Terus transportasi umumnya yang ada apa dong? 1. Songthaew Songthaew ini kalo di Indonesia kayak angkot/angkutan umum. Bentuknya kayak mobil bak gitu terus pada duduk deh di area belakang. Kayak apa ya? Kayak mobil truk satpol PP lagi bawa muatan. Susah jelasinnya, liat gambar aja ya! Hehehe Aku nggak tau harga sekali jalan Songthaew ini berapa, karena waktu di Pattaya memang nggak nyobain naik ini. 2. Ojek gambar nyomot dari google Kalo ini ojek biasa, bukan ojek online kayak grab, gojek, atau yang lainnya. Nah ternyata, sama aja kayak di Indonesia, harga ojek offline atau ojek pangkalan di Pattaya juga harganya nggak kira-kira. Pernah nonton film Thailand yang judulnya ATM krack Error? Disana ada tokoh yang maling duit di ATM orang yg kurus botak yang sehari-hari kerjanya jadi tukang ojek pake rompi oranye, nah persis kayak gitu! Persis banget! Setelah menimbang beberapa hal, karena kalau naik transportasi umum tersebut nggak bakalan efektif. Akhirnya aku mutusin buat nyewa motor selama dua hari. Harga sewa motor berapa? Murah kok, sehari cuman 200 Baht pake Yamaha Vino , dua hari berarti 400 baht, sekitar Rp untuk dua hari sewa motor di Pattaya. Karena aku nggak mau rempong nyari tempat sewa disana, sebelum nyampe Pattaya aku cari website penyewaan motor di internet, akhirnya dapet, namanya Zoride Bike Rentals bukan promosi loh! Cuman mau cerita aja sesuai fakta. Tempat rentalnya nggak jauh dari terminal, jalan sekitar 300-500 meter juga sampe kok. Komunikasi aja via line sama CP nya buat janjian ngambil motor. Nih penampakan naek motor Yamaha Vino di Thailand Heheheheh Rempong sih bawa koper, tapi gimana lagi . Helmnya gokil sih, helm batok yang kalau di Indonesia pake helm kayak gini udah ditilang, Heheheh. Tp gapapalah, klasik Hostel di Pattaya 18 Coins Of course aku nginep di pattaya, tepatnya selama 3 hari 2 malam. Aku cari hostel di traveloka yang paling murah dan yang gambarnya bagus. Nggak lama dari terminal bis di Pattaya, sekitar 5-10 menit ditempuh pake motor. Lokasinya ada di tempat-tempat para turis gitu. Sekitaran banyak foodstreet, bar, restoran. Pokonya, daerah deket hostel ini selalu ramai. Jadi sebenernya tempat ini nggak cuman hostel, ada restoran sama hotelnya juga. Harga 1 kamar hostel ini aku dapet Rp Karena di Pattaya aku nginep buat 2 malam, jadi dikali 2 aja jadi Rp via Traveloka App. Untungnya, di pattaya ini nggak waterless, jadi aman! Cebok pake air, ngga usah pake tisyu lagi wkwkw. Staff-staff hotelnya ramah banget, apalagi tukang parkir yang jagain motor di luar, meskipun dia ngga bisa bahasa inggris, tp sigap bgt orangnya gitu ramah senyum mulu. Sayangnya, di hostel ini memang sedia loker, tp ngga ada kuncingya. Untung aku bawa kunci gembok cadangan buat ngunci lokernya. Wong Amat Beach Setelah beres-beres di hostel, siap-siap, hari itu aku berniat ngunjungin dua pantai Wong Amat Beach dan Pattaya Beach Mungkin banyak orang kira kalo di Pattaya itu cuman ada Pantai Pattaya, padahal sebenernya ada banyak destinasi pantai utama disini, misalnya Naklua Beach, Jomtien beach, dan lain-lain. Sebelum ngunjungin pantai, aku juga keliling-keliling gitu didaerah hostel buat nyari makan, ada banyak tukang kebab, burger, seafood, dan restoran-restoran lainnya. Saking banyaknya aku bingung mau makan apa, bingung takut mahal sama takut nggak enak juga gitu. Setelah muter-muter kelamaan, karena nggak kelaparan juga, yaudah deh caw langsung aja ke Wong Amat Beach. Syukurnya nggak terlalu jauh. Foto cuman modal tripod dan tongsis, udah cape-cape masang tripod, eh malah backlight Oke, pantainya bersih banget dan disini aku nggak nemuin orang lokal kecuali yg jualan makanan, banyak banget bule disini! Nggak beda jauh sama pantai-pantai di Bali sebenernya, cuman bedanya cuman lebih bersih doang. Disepanjang pantai ada banyak tukang udang, chicken, dan yang lainnya. Ini penampakannya, selfie dulu deh sama ibu2 ramah banget yg jual udang Kenang kenangan Pattaya Beach Setelah dari Wong Amat, cus langsung ke Pattaya Beach, jaraknya nggak begitu jauh juga. Jalan menuju Pantai Pattaya itu nggak beda jauh seperti Pantai Kuta di Bali, maksudnya disini, kamu bakal ngejumpain beberapa mall, hardrock cafe, dan 7-11 dan pusat perbelanjaan lainnya di sepanjang jalan pantai ini. Tapi menurutku, dari kebersihan jalan dan kota nya, Bali jauh lebih baik dan jauh lebih tertata daripada Pattaya. Oiya, sebelum aku berhenti di Pantai Pattaya, aku nemuin tukang Thai Tea di pinggir jalan. Harga buat Thai Tea nya murah banget cuman 20 Baht atau sekitar Rp untuk semua jenis ada ovamaltine, milo, thai tea original, dan lain-lain. Abangnya ramah, jadi aku ajak foto aja dulu heheheh. Sorry yak, semua aku ajak foto, kenang2an gansis Nyampe di Pattaya Beach, jujur aku agak kecewa karena pantainya menurutku jelek banget. Pasirnya agak coklat, terus suasananya malah kayak pantai di selatan Jawa Barat mirip-mirip Pangandaran atau Batu Karas gitu lah. Pantainya juga nggak sebersih Pantai Wong Amat Berjemur bentar di Pattaya sambil istirahat dan nyari makanan khasnya orang sini di Internet. Akhirnya aku dapet beberapa review Mango Sticky Rice yang cukup terkenal di Pattaya, iseng-iseng search di google maps, eh nongol deh alamatnya! Cussss! Mango Sticky Rice Pattaya Karena tokonya cukup terkenal di Internet, harganya cukup mahal, kemaren sih aku beli 80 Baht Rp Mahal banget sumpah, padahal isinya cuman mangga, santan, sama nasi ketan. Cuman, udah nanggung nyampe toko nya, mau nggak mau akhirnya aku beli juga, padahal liat di toko-toko sebelah harganya ada yang cuman 50 Baht doang. Jadi di tempat Mango Sticky Rice yang aku jumpain itu, hampir di sepanjang jalan semuanya jual Mango Sticky Rice, cuman toko itu yang paling gede dan yang paling terkenal. Lumayan buat ganjal perut, mangga nya asem banget, dinetralisir sama santannya guys Walking Street Pattaya Setelah cape banget berjemur di Wong Amat dan Pattaya, terus berburu Thai Tea dan Mango Sticky Rice, karena udah sore, aku putusin buat balik ke Hostel buat siap-siap karena malemnya aku niat buat ngunjungin Walking Street Pattaya. Jadi, Walking Street Pattaya itu mirip-mirip sama Legian Street di Bali. Banyak Bar, Agogo ini apa yak pokonya kayak tempat penari2 striptis gitu, dan ada juga tempat kuliner dan oleh-oleh lainnya. Perbedaannya, kalau di Legian itu kan motor boleh lewat, nah kalo di Walking Street itu kita nggak boleh bawa kendaraan dan wajib jalan kaki. Sekitar jam 7 malem aku otw dari hostel ke Walking Street ini, lokasinya ada di deket Pattaya Beach. Dari kejauhan aja udah keliatan crowded banget, baru jam 7 tempat parkir motor udah penuh, akhirnya aku parkir di 7-11 terdekat, terus jalan kaki kesana. Jreng Jreng Jreng…… Anjirrrrr… Ini bener-bener tempat esek-esek semua disepanjang jalanan sini. Kiri kanan Bar, Agogo, Bar, Agogo, terus aja kayak gitu sampe ujung Walking Street. Banyak banget mbak-mbak yang gatau itu mbak beneran atau you know what lah baca ladyboy mejeng depan bar sama Agogo Bar, nawarin buat para wisatawan buat masuk. Disini keliatan banget mbak-mbaknya pilih-pilih. Maksudnya disini, kalo yang lewat orang asia, nggak begitu digodain! Cuman dikasih brosur aja. Beda kalo yang lewat bule, beberapa kali aku liat ketika ada bule yang lewat, mbak-mbaknya main colek-colek aja, ada yang nyampe di tarik tarik tangannya dan ada yg dicolek pantatnya Hoeekkkkkkkk pusing liatnya, banyak banget orang dan tiap bar disepanjang jalan kayak balap-balapan ngencengin suara speakernya. Karena bingung juga mau ngapain disini of course aku nggak masuk ke barnya, kalau mau masuk pun serem, takut diculik, setelah jalan di sepanjang jalan Walking Street, akhirnya aku mutusin buat balik, tapi nyari makanan dulu. Untungnya di deket hostel ada tukang kebab gitu. Harganya cuman 70 Baht aja, lumayan mahal tapi worth it! Ukurannya jumbo dan bikin kenyang banget! Akhir dari perjalanan hari kedua aku tutup dengan perhitungan budget 1. 23 Baht BTS ke Terminal = Rp 2. 12 Baht 7-Eleven sarapan = Rp 3. 108 Baht Bus Bangkok Pattaya = Rp 4. 400 Baht Sewa Motor = Rp 5. 80 Baht Mango Sticky Rice = Rp 6. 70 Baht Kebab Jumbo Dinner = Rp TOTAL = Rp Stay Tune untuk Perjalanan Hari Ketiga Secepatnya aku coba untuk update yaa Karena kebetulan aku lagi backpacker nih ke Penang-Phuket-Koh Phi Phi- Koh Lanta untuk 10 hari kedepan Untuk agan sista yang tanya-tanya seputar thread ini, secepatnya akan aku balas Agan sista jga bisa PM aku kalo mau tanya secara personal
Lagimencari teman backpack ke Bangkok , Pattaya , dan Siemreap karena jarak antara 1 kota dengan kota yang lain tidak begitu jauh siapa tau ada teman2 di sini yang kebetulan hampir bersamaan dengan jadwal kami boleh kita bersama2 eksplore ala backpacker tentunya . info 76031FB9 WA atau line 082161071703 Nb : coba teman2 cek promo AA Salam
foto by pertengahan tahun 2022, sudah adakah rencana untuk berlibur?. Teruntuk kamu yang masih bingung akan berlibur kemana di tahun 2022 ini, ada baiknya kamu memilih tempat wisata dengan menyuguhkan keindahan dan tentu biaya biaya tidak terlalu mahal kamu sudah bisa traveling ke luar negeri. Salah satu contohnya, kamu dapat memilih Thailand sebagai untuk mencari cara untuk mengetahui info seputar Bangkok, seperti Bangkok accomodation map, blog orang jalan-jalan ke Thailand, best places to go for nightlife in Bangkok, best party streets or clubs area and rooftop Pattaya, dan Phuket sering sekali sebagai tujuan berlibur ketika ke Thailand. Bangkok dikenal dengan pusat pembelanjaan murah, Pattaya dikenal sebagai kota di pesisir Teluk Thailand dan dikenal dengan wisatanya yang bersahabat untuk kamu berlibur ke kota-kota di Thailand ini, alangkah lebih baiknya untuk mempunyai rancangan perjalanan atau itenary. Selain memudahkanmu dalam berlibur, kamu juga bisa mempunyai rincian estimasi biaya atau budget yang akan dikeluarkan by kamu yang mungkin sudah mulai memutuskan untuk backpacker ke Bangkok, Pattaya, Chiang Mai, dan kota lainnya, simak 10 tips itinerary ini, menguntungkan dan memudahkanmu dalam Bandingkan harga dari setiap penerbangan, pilihlah yang ekonomis!Pertama, adalah survey harga pesawat yang tentunya murah. Banyak penerbangan dari Jakarta menawarkan harga promo. Kamu bisa mencarinya di jauh-jauh hari untuk mendapatkan promo tersebut. Selain itu untuk berlibur ke Thailand, tidak perlu menggunakan harga promo biasa ditawarkan sekitar di bawah atau saat ini di tahun 2022 ada maskapai yang menawarkan harga Pesawat dengan harga promo biasanya akan transit terlebih dahulu di Singapore atau Kuala Lumpur, kamu tidak mencari harga promo, biaya perjalanan akan terkesan cukup mahal yaitu diatas bahkan sampai sekali yang ditempuh dalam perjalanan dari Jakarta ke Bangkok tanpa transit yaitu kurang lebih 4 jam. Sedangkan jika menggunakan transit kurang lebih 5 jam atau by memiliki 2 bandara internasional yaitu Bandara Internasional Suvarnabhumi BKK dan Bandara Internasional Don Mueang DMK. Kamu bisa menyesuaikannya dengan tiket Tukar mata uang terlebih dahulu untuk memudahkan transaksiSelanjutnya, sebelum memulai perjalanan ke Bangkok pastikan untuk menukar mata uang terlebih dahulu. Thailand memiliki mata uang thai baht, dimana 1 thai baht yaitu sebesar kamu membeli baht maka kamu menukarnya dengan kurang lebih Penukaran mata uang akan lebih aman dan mudah bila dilakukan di baik kamu sudah mulai menghitung dan mencukupkan dana yang akan digunakan sehingga tidak terlalu banyak membawa uang. Walaupun begitu, di beberapa tempat juga melayani pembayaran melalui kartu kredit dan Mastercard namun Survey dan dapatkan penginapan murahfoto by penginapan murah, bersih dan terlihat mewah di Bangkok. Kamu dapat memilihnya sesuai dengan kebutuhanmu. Jika kamu ingin 3 hari 2 malam lebih baik memilih penginapan nyaman dan terjangkau penginapan dibawah sampai diantaranya Glur Hostel Bangkok, Local Surasak Hostel, Saphaipae Hostel, CheQinn, Born Free Hostels, Samsen Road di kawasan Khaosan dan backpacker akan memilih hostel atau guest house dibandingkan penginapan lain seperti hotel. Hostel menyediakan 6 sampai 8 orang dalam satu budget oriented, hostel dan guest house juga akan mempertemukanmu dengan teman baru dalam berbagi cerita. Ini salah satu alternatif bagi seorang backpacker mencari teman baru saat Perkirakan musim di Thailand ketika berpergian kesanafoto by mempunyai 3 musim yaitu musim dingin, musim panas, dan musim hujan. Musim dingin terjadi pada bulan November hingga Februari dan terjadi hanya di daerah pegunungan utara. Bangkok hanya mengalami musim dingin dibulan Desember hingga panas terjadi bulan Maret hingga Juni. Biasanya ini menjadi pilihan wisatawan untuk berlibur ke Thailand karena cuaca yang bagus. Musim hujan terjadi pada bulan Juli sampai Oktober. Biasanya November saat musim dingin juga menjadi pilihan jika kamu seorang backpacker lebih baik juga melihat faktor lain selain cuaca dan iklim, misalnya tingkat Mei hingga September bisa menjadi pilihan baik karena tidak terlalu ramai sehingga biaya penginapan dan tiket masuk wisata tidak terlalu mahal. Berbeda saat musim liburan sekolah atau high season Bawalah pakaian dan perlengkapan pentingTerkadang poin kelima ini tidak menjadi perhatian bagi beberapa backpacker. Membawa perlengkapan dan pakaian cukup bisa membuat kita hemat biaya. Tidak perlu lagi membeli barang kebutuhan seperti perlengkapan mandi dan tidak perlu juga membawa barang berlebihan mengingat kapasitas bagasi pesawat yang mungkin bisa kamu gunakan untuk membawa oleh-oleh saat pulang Gunakan alat transportasi sesuai keperluanfoto by dibandara kamu bisa menggunakan taxi dengan argo sekitar 35 hingga 50 baht atau taxi online seperti UBER dan Grab. Namun ketika jalan-jalan lebih baik menggunakan angkutan bersahabat sembari kamu menikmati kearifan taxi, Bangkok memiliki kendaraan yang bernama tuk-tuk yang menawarkan harga sekitar 20 hingga 80 baht. Tuk-tuk merupakan transportasi mirip dengan juga pilihan lain selain angkutan umum, yaitu sewa motor atau sewa mobil dengan harga relatif lebih kamu ingin berlibur dari Bangkok ke Pattaya, kamu bisa menggunakan transportasi umum seperti bus di terminal bus ekkamai. Jadwal keberangkatan dilakukan 30 menit sekali dengan tarif kurang lebih antara Bangkok ke Pattaya yaitu sekitar 150 kilometer dengan 3 jam tiba di Pattaya kamu bisa menggunakan angkutan bernama songthaew yaitu mobil bak yang mengangkut banyak orang. Biayanya yaitu 50 baht atau sekitar Rp tiap kalah seru lagi dari Thailand kamu bisa melintas ke beberapa negara lainnya. Backpacking ke Kamboja, keberangkatan dari Nothern Bus Gunakan SIM Card khusus Thailand agar mempermudah perjalananmufoto by tanpa mengabadikan momen di media sosial mungkin akan menjadi hambar bagi beberapa orang. Apalagi biasanya seorang backpacker senang berbagi momen atau informasi kepada kamu sampai di Bandara Internasional Suvarnabhumi BKK atau Bandara Internasional Don Mueang DMK, jangan lupa membeli SIM CARD khusus Thailand. Ini akan mempermudahmu dalam berkomunikasi atau memesan taxi beberapa paket internet yang ditawarkan seperti salah satu contohnya paket internet 7×24 jam unlimited dengan harga Cicipi kuliner khas, sesekali boleh mampir di restoran mewahnyafoto by dia, tidak boleh dilewatkan saat kamu berlibur yaitu mencicipi kuliner khas Bangkok dan Pattaya. Bangkok memiliki beberapa tempat terbaik untuk kamu kulineran yaitu Youwarat China Town, Bang Khun Non, Banglamphu, Patchaburi soi 5, dan masih banyak ketika berada di Pattaya, ada satu tempat menjadi favorit para wisatawan dan backpackers yaitu Pasar Malam Thepprasit. Bangkok dan Pattaya identik dengan menjual makanan aneh-aneh berupa serangga dengan harga murah dan kamu ingin makan di kedai makan atau restoran kelas atas, harganya sekitar 60 hingga 450 baht. Jika dibandingkan dengan beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Surabaya, harganya relatif It’s time for shopping!foto by adalah surganya untuk kamu berbelanja puas dengan harga miring. Jangan sampai lewatkan tempat belanja seperti Terminal 21, MBK Center, Central World, Siam Center, Siam Paragon, Platinum Fashion Plaza, Asiatique The Riverfront, dan Siam itu, Bangkok terkenal dengan fashion bags yang gak akan menguras kantongmu. So, where to buy bags and accessories in Bangkok? Ini dia! BKK Original, Vavoom, Riya Brand Bag, dan Wisata menarik jangan sampai dilewatkanfoto by kamu sedang ber-backpacker-an, jangan sampai kamu melewatkan wisata menarik di Bangkok dan Pattaya. Walaupun harga tiket masuk cukup tinggi namun sangat sayang sekali jika tidak beberapa tempat wisata patut dikunjungi seperti Grand Palace, Wat Phra Kaew, Wat Pho, Sea Life Bangkok, Hua hin Thailand dan sebagainya. Kuil dan istana raja di Bangkok akan membuatmu seakan ala putri atau putra mahkota yang sedang perlu lama memutuskan untuk berlibur ke Thailand karena negara ini cocok banget untuk para backpacker Indonesia menjelajahi budaya, keindahan alam, kearifan lokal, dan juga mencicipi kuliner tentu berbeda dari hanya bagi orang Indonesia saja, bahkan Thailand menjadi destinasi pilihan orang Eropa untuk berlibur di Asia.

Backpackerke eropa wisata eropa murah, paket wisata eropa. temukan majemuk paket trip super murah bangkok dan pattaya . Jalan-jalan murah ke bangkok thailand, terdapat 10 tips untuk para backpacker di tahun 2020! sang si gundul diposting dalam 28 juli 2018 28 juli 2018 2. 7 / lima ( 3 votes ). More paket liburan murah ke thailand 2019 images.

Kamu mau backpacker ke Bangkok dan Pattaya cuman bingung masalah budget? Bingung masalah itinerary, transportasi, tips, dan hal-hal lainnya? Nggak usah bingung, kalau kamu emang beneran niat mau pergi backpacker dengan budget yang minim, tentu aja bisa!Khusus buat kamu para backpacker, traveler, dan siapapun yang baca bog ini. Disini aku bakalan cerita tentang pengalaman backpacker ke Thailand, khususnya ke Bangkok dan Pattaya selengkap Juga Backpacker ke Bangkok – Pattaya – Koh Larn Hari ke 1Harus Mulai dari Mana ya?Sumber Gambar harus mulai dari mana ya? Pasti banyak orang bingung mau mulai dari mana buat bisa travelling ke luar negeri tanpa jasa travel. Jadi, apa aja sih yang musti kamu siapin sebelumnya?Mon maap nih, bukannya menggurui, ini tips dari aku pribadi sesuai pengalaman, hal-hal yang musti-wajib-harus kamu siapin dari jauh-jauhari adalaaaaah1. Tiket pesawat PP cari yang promo2. Hostel/hotel/penginapan dan sejenisnya3. Transportasi di tempat tujuan pake apa?4. Itenerary kasaran aja5. Barang-barang yang krusial harus dibawa siapin koper, carrier,dllSesimpel itu…..Lanjut aja detailnya aku jelasin disini1. Tiket Pesawat ke BangkokSumber koleksi pribadiUntuk tiket pesawat, kamu bisa cari tiketnya dimana aja, sekarang kan udah banyak juga aplikasi-aplikasi travel yang nyediain tiket pesawat. Tentunya, cari yang promo! Jangan maksain beli tiket yang mahal-mahal atau pas harganya normal!Penerbangan paling murah ke Bangkok itu, setauku pake maskapai Thai Lion Air, sekali jalan harganya Rp sampai Rp nggak sampai sejuta. Kalau pake AirAsia, harganya sekitar Rp an kali ya. Kalau pake Garuda, tentunya lebih mahal lagi. Kamu bisa searching buat info udah tau rata-rata harga tiketnya segitu, buat selanjutnya, target kamu adalaaaah cari tiket promo yang harganya lebih rendah! Kamu bisa cari di beberapa aplikasi travel, promo credit card, debit card, dan aku mau pake promo traveloka PayLater, kemaren aku dapet promo 50% untuk semua rute pesawat dan hotel. Tapi, aku dapet informasi harga tiket AirAsia yang lebih murah di beberapa jasa penjual tiket promo di beli tiket di Instagram chat via Line – transfer – dan hari itu juga aku udah dapet Booking Code nya dengan harga Rp buat PP ke Bangkok Don Mueang International Airport. Lumayan murah kan?Airport di BangkokJadi Bangkok itu punya dua bandar udara/airport Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi Suvarnabhumi International Airport dan Bandar Udara Internasional Don Mueang Don Mueang International Airport. Bedanya apa? Setauku, perbedaanya1. Jarak dan tempat yang berbedaJarak kedua bandara ini nggak deketan, alias jauh! Tapi, buat nyampe ke pusat kota Bangkok, jarak dari kedua bandara ini nggak begitu berbeda Transportasi ke pusat kota BangkokSuvarnabhumi International Airport terintergrasi sama ARL Airport Rail Link sejenis MRT cuman khusus di airport, yang mana buat nyampe ke pusat kota Bangkok, kamu bisa pake ARL ini dengan waktu sekitar 30 kalau di Don Mueang International Airport gimana? Memang nggak terintegrasi sama ARL, tapi kamu bisa naik bus kok disana. Hmm, gampangnya sekelas bus damri deh kalo di CGK Soekarno Hatta International Airport.Ribet dong pake bus? Sama sekali enggak! Aman banget dan busnya nyaman. Durasinya tentu bergantung sama kemacetan, ya sekitar 30-90 menit Rute penerbanganSetauku juga, Suvarnabhumi ngehandle semua rute penerbangan internasional. Sedangkan, Dong Mueang ngehandle internasional dan juga domestik. Maskapai yang mahal-mahal dari Indonesia juga landingnya di Suvarnabhumi, dimana yang kelas menengah kayak Lion, AirAsia itu landing di Don mungkin kalau di Yogyakarta itu mirip Stasiun Tugu sama Stasiun Lempuyangan mungkin ya. Penginapan/Hotel/Hostel di Bangkok dan PattayaKarena aku berlibur ala backpacker ke Bangkok dan Pattaya, udah harus-musti-wajib kalau cari penginapan/hotel/hostel yang murah bingits! Eits, perlu diingat murah banget belum tentu itu penginapan abal-abal dan jelek ya!Karena aku sendirian, aku lebih milih buat nginep di Hostel. Kenapa? Pertama, karena harganya murah dan lokasinya kebanyakan strategis; kedua, biar bisa berbaur sama backpacker dari berbagai negara lumayan skill Bahasa inggris meningkat; ketiga, biar ada dapur bersama/mesin cuci bersama jadi bisa self service disana kalo mau masak dan nyuci.Jadi, dalam waktu 7D6N backpacker ke Bangkok dan Pattaya ini, aku booking 4 hostel yang aku booking satu bulan sebelum. Saran aku, cari hostel jauh-jauh hari ya, biar harganya lebih murah. Berikut detail rekomendasi hostel Bangkok menurutku, aku jabarin1. MonkeyNap Hostel BangkokSumber Gambar koleksi pribadiGoogle MapsIni hostel pertama aku pas nyampe di Bangkok. Lokasinya deket dari Terminal Bus Ekkamai. Aku sengaja pilih hostel ini karena lokasinya yang deket sama terminal, biar gampang pas naik bus ke Pattaya. Harga 1 kamar hostel ini aku dapet Rp booking via Traveloka banget traveller/backpacker yang ada disini. Enggak sepi deh, kamu bisa ngajak ngobrol banyak orang disiniRuang bersamanya luas banget, jadi ada deretan kursi panjang, tempat tidur-tiduran, enggak sumpek deh wi-fi kenceng di kamar dan di ruang bersamaDapur lengkap; kompor, microwave, kulkas, air minum sepuasnya, kopi-milo-tehPelayanannya baik. Resepsionisnya masih muda gitu sih, jadi kalo ngobrol easy going bangetLocker udah sekaligus sama kuncinya, jadi nggak usah bawa-bawa gembokBersih banget! Kamar luas, bed empuk, dan gak remang-remang!Kamar mandi juga nyaman, banyak banget, dijamin nggak akan rebutanMau nyuci? Gampang! Ada mesin cuci gratis hahahaKekurangannyaJaraknya dari transportasi umum BTS lumayan jauh, kalo jalan kayaknya sekitar 800 meter gitu, lumayan bikin capekAkses ke tempatnya kalo malem agak serem, karena masuk jalan kecil gituStreet food sama 7-eleven lumayan agak jauh, kamu harus jalan sekitar 300-600 meter apa yaa..Yang punya hostel itu kayaknya punya kucing deh, soalnya banyak banget kucing dimana-mana *kucingnya lucu-lucu. Jadi di depan sama di ruang bersamanya itu agak bau khas kucing gitu bukan bau pesing sama beraknya kucing tapi, Hahaha!Toilet udah waterless, pake tisyu shay hikss2. 18 Coins Hostel PattayaSumber Gambar koleksi pribadiGoogle MapsHostel di hari kedua dan ketiga aku. Lokasinya ada di Pattaya, udah bukan di Bangkok lagi. Lokasinya ada di tempat-tempat para turis gitu. Sekitaran banyak foodstreet, bar, restoran. Pokonya, daerah deket hostel ini selalu sebenernya tempat ini nggak cuman hostel, ada restoran sama hotelnya juga. Harga 1 kamar hostel ini aku dapet Rp Karena di Pattaya aku nginep buat 2 malam, jadi dikali 2 aja jadi Rp via Traveloka kamu yang suka ketenangan dalam hostel, 18 Coins Hostel pas banget buat kamu! Sepi mandi luas banget, dipisah juga antara washroom sama bathroomDi sekitar banyak halal food banyak tukang kebab sama burger gituHostelnya nyatu sama restoran, kamu bisa makan disini tp harganya agak sedikit mahalLokasinya nggak terpencil, bisa dibilang strategis, dari Pantai Pattaya cuman 2-3 km kalo gak salahLokasinya juga aman, sampe jam 12 malem masih rame karena disekitar banyak bar, pangkalan ojek, money changer, rooftop buat jemur baju, cuman nggak ada mesin cuciWi-fi okeKekurangannyaPelayanan kurang ramah. Gatau kenapa ngerasa terdiskriminasi aja antara penghuni hostel sama hotelPelayannya banyak yang nggak bisa Bahasa inggrisKamarnya nggak terlalu luas, tapi not bad sihNggak dikasih kunci locker, jadi harus bawa kunci gembok sendiriKamar mandi emang luas dan bersih, cuman panas banget karena nggak di kasih AC, cuman ada kipas angina tapi tetep panas, ada ruang khusus dan dapur bersama buat para penghuni hostelSelimut di kamar tipis banget hiks3. Yellow Mango Hostel BangkokSumber Gambar koleksi pribadiGoogle MapsHostel yang satu ini, menurut aku yang paling jos dibandingin sama hostel-hostel lainnya yang aku tinggalin! Pelayanannya ramah banget, bersih, dapet yg kamar mandi dalem, nyatu sama toko ice cream, ada rooftop, dan lokasinya bener-bener di lingkungan muslim, jadi kiri-kanan-depan-belakang dari hostel itu semuanya halal 1 kamarnya Rp daan aku menginap untuk dua hari di hari ke-4 dan ke-5 aku ada di Bangkok, totalnya jadi Rp via Traveloka strategis, masuk jalan kecil tapi strategis buat kamu yang cari lokasi hostel yang disekitarnya banyak tempat makan, 7-eleven, dan lain-lainAkses dari hostel ke kendaraan umum BTS deket, jalan sekitar 300-400 meter aja udah nyampeLokasinya banyak muslim, jadi kamu yang cari makanan halal, banyak bangetPelayanan fasih berbahasa inggris dan ramah banget. Ada salah satu yang jagain hostel bisa ngomong Bahasa IndonesiaRuang bersama nggak terlalu besar, tp enak kok, kamu juga bisa pake kursi-meja di toko eskrimnya kalo mau nongkrong hostelnya nyatu sama toko eskrimBisa pake mesin cuci, tapi bayar 20B sekitar Rp kecil tp bersih dan cukup, ada microwave, termos, ambil air sepuasnya, milo-teh-kopi-snackKamarnya enak banget gils! Luas-bersih-ada cermin. Di kamar dikasih AC, dikasih kipas angina juga per mandi kecil tapi cukup, bersih banget dan dikasih sabunWi-fi OkeKekurangannyaBednya keras banget kayak batu, agak pegel gitu sih pas tiduranHostelnya kecil, agak sempit gitu ruang bersama-dapurnyaSekitaran banyak foodstreet sama tukang jualan makanan gitu, jadinya lokasinya memang agak kumuh, tp not bad!Nggak ada kompor, kamu gak bisa masak indomie hiks4. Monomer Hostel BangkokSumber Gambar koleksi pribadiGoogle MapsFinally, hostel terakhir yang aku tinggalin di Bangkok. Yap! Hari ke-6. Bagus, cuman nggak seenak Yellow Mango Hostel. Tiap kamar kalo nggak salah ada 12 bed gitu, agak banyak. Tema bangunannya agak vintage gitu, jadi agak artsy gimana gitu dehh. Lokasi strategis cuman gak banyak makanan halal disekitar. Harga untuk satu malam? Rp udah sekaligus sama breakfast via Traveloka fasilitas komputer bersama. Jadi kalo kamu nggak bawa laptop dan butuh browsing, kamu bisa pake fasilitasnyaKamar mandi bersih, bathroom sama washroom udah dipisah juga. Kamu juga bakalan dikasih sabun, sampo, dan kondisioner lengkapBangunannya artsy gitu dehDapet breakfast gratis! Makan roti sepuasnya, dikasih 4 varian selai juga tuna, stroberi, nanas, jeruk, sama butterAda ruang TV dan ruang bersama ini pisah ruanganDapur self service, milo-teh-coklat-kopi siap sedia tinggal seduh. Snack juga ada kue kering, permen. Ada microwave, kulkas, dll lengkap sihMeskipun 1 kamar itu 12 bed, tp kamarnya memanjang dan luasBednya empuk banget, paling empuk diantara 3 hostel yang aku tinggalinWifi kenceng bangetDeket banget dari transportasi umum BTS. Cuman 200 meter doang lokasinya strategis dari BTS, tapi sayangnya di daerah sekitaran hostel jarang bgt makanan halal. Banyaknya makanan yg mengandung pork gitu. Tapi kalau buat yg bukan muslim sih itu nggak masalah ya ehehehResepsionisnya agak sedikit jutek, tapi enggak jutek-jutek amat sihRuang TV sama ruang bersamanya agak sempitNggak ada mesin cuci, kalo mau laundry itu bayar 1 keranjang Rp cukup mahal sih hiksFAQ Nginep di Hostel Itu Kayak Gimana sih?Seputar pertanyaan netizen tentang nginep di hostel ala backpackerQ Tidurnya nyaman nggak? Kan bareng-bareng tuh sama banyak orangA Nyaman banget, meskipun bareng-bareng, tapi tetep bednya itu sendiri-sendiri. Bednya kayak di dormitory-dormitory kayak biasanya gitu, nyaman buat tidur Emangnya gak canggung ya sekamar sama banyak orang gitu?A Sama sekali enggak! Ini pertama kalinya aku nginep di hostel yang campur sama orang dari berbagai negara. Pertama aku pikir juga canggung banget. Tapi ternyata rata-rata mereka acuh-acuh aja tuh, nggak peduli satu sama lain. Palingan kalo papasan di kamar ya paling senyum atau say Hi’ aja. Pokonya, acuh banget kal enggak diajak Barang-barang gimana, aman?A Karena kita satu kamar dengan banyak orang, udah sepatutnya kita aware sama barang-barang yang kita bawa dong! Tapi, tenang aja, di setiap hostel itu untuk satu orang dikasih locker lengkap dengan kunci yang cukup buat naro koper atau barang bawaan lainnya. Tapi, ada beberapa hostel yang nggak nyediain kunci buat locker. Jadi, buat para backpacker, bawa gembok cadangan itu salah satu hal yang sangat wajib!Q Terus, itu kalo mau mandi, boker, kencing, ngantri gitu?A Jangan bayangin hostel kayak WC umum di mall dek, hahaha. Sama sekali enggak ngantri, bahkan ada beberapa hostel yang menyediakan toilet di dalem kamar. Kalo kemaren hostel yang aku tinggalin di Bangkok itu, wash room sama bathroom itu udah dipisah dan jumlahnya juga banyak banget. Enggak ada antri-antrian, lancar pokonya, mana sedia air panas semua Hostel itu nyediain breakfast nggak sih?A Tergantung, tapi rata-rata iya. Meskipun breakfastnya cuman snack/roti/makanan sederhana banget, tapi ya lumayan buat ngisi perut pagi hari. Nggak hanya breakfast sih, biasanya di hostel itu ada dapur sama ruang bersama, kamu bisa ambil air sepuasnya bikin kopi-milo-teh-coklat, cemilan juga disediain, tinggal ambil! Ada microwave juga, masak juga bisa. Tapi tentunya, setelah kamu pake fasilitas umum itu, wajib banget buat beresin dan cuci piring sendiri.PERTANYAAN LAINNYA, BAKALAN DI UPDATEAku tekenin buat temen-temen backpacker/traveller yang mungkin ada rasa takut dan canggung nginep di Hostel, buang rasa takut itu! Nginep di hostel lebih baik dibanginkan kamu nginep di kamu nginep di hotel apa-apa bayar dan enggak self service, mau pake fasilitas hotel aja kadang-kadang kena biaya tambahan. Tapi, tentunya pilih hostel yang bagus, jangan yang aku bener-bener saranin kalau kamu mau backpacker sendirian atau mungkin berdua-bertiga sama temen, lebih baik nginep di Hostel dibandingin di Penginapan. Kenapa? Karena pengalamannya bakalan lebih asyik dibandingin sama nginep di hotel. Serius!3. Transportasi di Bangkok – Pattaya – Koh Larn Info dan BiayaUdah pasti beda banget sama di Indonesia, transportasi di Bangkok ini bisa dibilang banyak banget. Gimana nggak banyak, kamu bisa naik bus bus aja masih banyak jenisnya, MRT, BTS, ARL, Taksi, Grab, Boat, songthaew, tuk tuk, dan BTS Bangkok Transit System SkyTrainNamanya BTS, tapi bukan boyband korea loh ya -_-. Pada bisa ngebayangin kan SkyTrain itu kayak gimana? Nah, jadi transportasi yang pertama ini berbasis rel, tapi melayang elevated. Kalo bingung bayanginnya, kayak Subway gitu cuman letaknya di atas BTS ini dibagi dua jadi Silom Line dan Sukhumvit Line dan terletak di kawasan utama/jantungnya Bangkok banget!Lalu berapa harga tiket BTS di Bangkok sekali jalan? Harganya bisa disebut enggak murah-juga-enggak mahal. Semuanya tergantung dari tujuan kamu pergi, berkisar dari 20B-60B kayaknya. Kalau dikonversi itu Rp sampe Rp Lumayan kan?Untuk rute-rute dan cara-cara membeli tiket BTS, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa MRT Metropolitan Rapid TransitTentu kamu udah nggak asing sama MRT kan ya? Meskipun di Indonesia belum ada, tapi harusnya kamu sedikit tau dong karena sering banget kereta yang satu ini dibahas di film-film atau nongol di TV, hehehe. Sama kayak BTS, bedanya sih cuman letaknya yang ada di bawah lagi, setauku, si MRT ini terintegrasi sama mall di Bangkok gitu. Jadi kan kemaren aku mau naik MRT tuh, eh ternyata jalurnya itu nyambung sama salah satu Mall, jadi bisa sekalian jalan-jalan MRT ini nggak sebanyak jalur BTS dan jalurnya enggak bertabrakan sama BTS. Dengan kata lain, daerah-daerah yang dilewatin sama MRT itu tentunya nggak dilewatin BTS. Dan tiket keretanya juga beda antara BTS dan MRT, harus dibeli gimana? Tenang aja, nggak beda jauh sama harga tiket BTS kok, sekitar 20B – 60B sekali rute-rute dan cara-cara membeli tiket MRT, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa ARL Airport Rail LinkSesuai sama namanya Airport’, pasti kamu juga udah bisa nebak kan ini transportasi apaan. Sama aja kayka MRT dan BTS, cuman bedanya ini khusus buat menuju ke Bandara. Cuman, sayangnya hanya Suvarnabhumi International Airport aja yang udah terintegrasi sama ARL kalo kamu mau pergi ke bandar udara Don Muaeng, tentu aja kamu nggak bisa pake ARL ini. Airport Rail Link udah terintegrasi sama MRT dan BTS juga. Kamu pengen pake ARL tapi tujuanmu bukan ke airport? Tentu aja bisa, karena ARL ini nggak langsung berhenti di Airport kemarin itu aku nggak sempet nyobain naik ARL, aku nggak tau berapa biaya atau harga tiket untuk ARL sekali jalan. Tapi, kayaknya nggak beda jauh deh sama BTS dan MRT, paling ya 20B – 60B sekali rute-rute dan cara-cara membeli tiket ARL, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa BusNah kalo ini, mirip-mirip sama kayak di Jakarta deh. Yup, naik bus! Gils banyak banget sih emang jenis-jenis bus di Bangkok. Dari mulai bus eksekutif sampe bus yang udah karatan nggak pake AC juga banyak banget rute dari bus di Bangkok, sumpah aku sampe bingung mau naik bus yang mana. Soalnya kalo ngikutin google maps dan si maps tersebut rekomendasiin naek bus, aku tetep gak tau itu bus yang harus aku naikin itu yang mana. Seeediiiih…Sempet nanya sih rute-rute bus ke temen yang kuliah di Bangkok, katanya suruh pake aplikasi android/ios Viabus sama Moovit. Cuman aku terlalu males aja, jadinya enggak memahamin rute bus di Bangkok setauku, bus kota ini bisa kamu naikin di titik point/titik kumpul yang ada papan rambu dengan gambar bus stop’ aja. Yang dimaksud disini bus kota ya, bukan bus antar kota di sebenernya sempet naik bus, tapi itupun bus A1 yang beroprasi dari Bandara Don Mueang ke Mochit BTS Station, harganya murah banget, cuman 30B, sekitar Rp kalau dibikin Boat Chao Phraya / Chao Phraya ExpressIni nih, salah satu transportasi unik yang nggak semua negara punya. Boat Chao Phraya Express. Chao Phraya adalah nama sungai yang letaknya ada ada di jantung Kota Bangkok. Sungai ini ngelewatin beberapa tempat ikonik dan wajib kamu kunjungin kayak The Grand Palace, Wat Arun, Icon Siam, dan naik boat ini, kamu bisa membeli tiket di dermaga. Harganya murah banget asli, sekali jalan mau jauh mau dekat sama aja sekitar 20B – 25B kalo milih boat yang warna oranye, bukan yang tourist boat. Kalau kamu cuman nyebrang aja, biayanya cuman 5B atau Rp doang!Sayangnya, transportasi umum ini cukup memakan banyak waktu. Kenapa? Karena terkadang nunguin boatnya itu agak lama. Terus lagi, di jalannya kerasa bgt ini boat leleeeet banget apa itu cuman perasaan aja ya? Hahaha. Wajar aja sih, murah rute-rute dan cara-cara membeli tiket Chao Phraya Express, aku bakalan bahas lebih jauh di artikel yang lain. Tunggu aja update nya yaaa SongthaewSongthaew ini kalo di Indonesia kayak angkot lah, cuman kalo angkot kan tertutup ya, kalo ini kayak mobil bak gitu terbuka di belakang, terus pada duduk deh dibelakang. Selama di Bangkok, aku nggak nemuin si Songthaew banyak nemuin Songthaew ini di Pattaya dan di Koh Larn, bahkan di kedua tempat itu, Songthaew menjadi alat transportasi umum yang utama bagi para turis. Aku kurang tau harganya gimana, cuman pas aku naik Songthaew di Koh Larn, itu harganya mahal banget! Sekali jalan bisa dipatok 40-60B, padahal jaraknya juga nggak jauh-jauh Tuk TukNamanya unyu sih, Tuk Tuk’, bentuknya tapi biasa aja kok, hahaha. Tuk-tuk ini kalo di Indonesia mirip kayak bemo, cuman kalo bemo kan tertutup, kalo si Tuk Tuk ini terbuka dan lebih Tuk Tuk ini kayaknya bisa masuk sampe 3 – 4 orang deh. Aku nggak sempet buat naik Tuk Tuk, karena banyak referensi yang nyebutin kalo harganya bisa mahal banget apalagi buat para wisatawan yang GrabTernyata, di Bangkok juga ada Grab loh! Dibanding kamu naik Tuk Tuk atau Songthaew, aku lebih menyarankan kamu naik grab car atau grab ride. Cara pakenya juga sama aja kayak aplikasi grab di Indonesia Ya lumayan, enggak mahal-enggak murah. Beda dikit lah sama naik BTS atau MRT, paling cuman beda 10-20B aja. Kalau udah kepepet dan cape jalan, aku saranin kamu buat pake grab OjekDi Bangkok juga banyak ojek gak tau namanya apa, pokonya mirip ojek! Biasanya mereka pake rompi oranye gitu. Yang udah pernah liat flm Thailand ATM Crack Error pasti familiar sama ojek pake rompi warna oranye gitu itu film shootingnya kan di Pattaya, eheheh.Cuman, siap-siap aja dipalak uang dengan jumlah banyak kalo kamu naik ojek pangkalan. Ya nggak beda jauh sama di Indonesia, harganya sadis padahal deket banget. Jadi, aku nggak saranin kamu pake ojek Line ManLine Man adalah aplikasi sejenis grab gitu, cuman dia punyanya Line ituloh aplikasi chat yang biasa kita pake. Kamu tinggal download aplikasinya, terus kamu bisa order taxi disana. Sayangnya si Line Man ini nggak nyediain fasilitas antar jemput pake motor. Kalau dibandingin sama grab, harganya mahalan pake Line Man Rental Motor dan MobilUntuk transportasi yang terakhir ini, tentunya harganya mahal dan instan banget. Rental mobil bisa kamu pilih kalau kamu memang berlibur dengan banyak orang. Tapi, karena Bangkok sama aja kayak Jakarta sama macetnya, aku bener-bener nggak menyarankan sewa mobil atau motor di Bangkok, karena bisa kejebak macet dan pengalamannya jadi nggak kalau kamu mau sewa motor atau mobil, itu di kota-kota wisata selain Bangkok aja; kayak Pattaya, Chiang Mai, Hua Hin, dan lain-lain. Biayanya lebih murah dan lebih usefull banget. Kemaren aku sempet sewa motor di Pattaya untuk 2 hari, dan biaya bisa keteken banget dibanding aku naik Songthaew buat explore beberapa tempat wisata sih transportasi di Bangkok yang aku tau. Pilih transportasi yang terjangkau dan murah tentunya! Kalau kamu punya stamina yang kuat dan bernafas kuda, apa salahnya buat jalan kaki kalo jarak ke tempat tujuan kurang dari 1 km atau sekitar 1 km? Iya sih cape, tapi kan ngirit dan olahraga juga! Hahaha12. FeryAlat transportasi ini sangat krusial kalo kamu mau pergi ke Koh Larn dari Pattaya. Kamu bisa naik Fery atau Boat Pribadi buat nyampe di Koh Larn/Coral Island. Kalo kamu mau cari yang murah, naik Fery adalah pilihan terbaik! Ferynya juga udah dilengkapin sama pelampung yang tiap orang wajib pake kok. Aman ItinerarySebelum kamu berangkat ke Thailand atau kemanapun, wajib-musti-harus bikin daftar perjalanan yang mencakup perkiraan akomodasi, transportasi, destinasi tempat wisata, dan lain-lain. Kalau kamu males buat bikin, kamu bisa cari beberapa itinerary di internet, terus kamu edit sesuka usah serius-serius amat, secara kasaran aja. Gunanya itinerary itu apa? Tentunya biar kamu ada tujuan, ada arah, daaaan gak bingung mau kemana! Inget, kalo travelling itu, setiap waktu berharga banget loh, kan sayang kalo kamu kelamaan searching-searching destinasi wisata padahal udah nyampe sana. Bisa buang-buang waktu itinerary Bangkok – Pattaya – Koh Larn yang aku bikin secara kasar sebelum berangkatKamu bisa download itinerary nya disini yaaa, aku siapin dalam bentuk excelItinerary Bangkok – Pattaya – Koh LarnNeed more info? Kamu bisa email aku di mendyaramdhiani diatas tadi itinerary yang memang aku bikin sebelum pergi backpacker ke Bangkok. Aku cari-cari info sebanyak-banyaknya lewat beberapa travel blogger, vlogger, dan nanya-nanya orang Indonesia yang kuliah disana jadwal destinasi wisata yang aku susun itu nggak beda jauh kok sama kenyataan. Tapi emang ada beberapa tempat yang nggak sesuai ekspektasi. Tapi, itinerary itu bener-bener sangat memudahkan banget. Perkiraan harga yang ada di itinerary itu, itu aku juga hasil searching, dan ternyata, kenyataannya aku ngabisin uang jauh dibawah ekspektasi! Hehehe, hemat kamu udah tau dan bikin jadwal tiap harinya rencana kemana aja tempat wisata atau kegiatan yang bakal kamu lakuin, karena sekarang ini banyak banget aplikasi pesen tiket gitu, mendingan kamu pesen dari jauh-jauhari. Misal nih, kamu mau nonton Cabaret Show di Bangkok, nah, aku saranin sih pesen tiket langsung pake aplikasi contoh klook, traveloka, dll.Kenapa? karena kalau on the spot, harganya bisa 2x lipat lebih mahal! Kalau pake aplikasi, kamu bisa dapetin ragam promo. bukan promosi, tp sesuai dengan pengalamanku hehehe. Buat informasi budget, nanti aku tulis di artikel selanjutnya yak secara lengkap!5. Barang – Barang BawaanSeorang backpacker pasti identik dengan tas ransel atau tas carrier, tapi buat perjalanan aku kali ini, aku lebih milih bawa koper. Kenapa? Karena kalo ransel aku takutnya baju-baju kusut, harus ditumpuk, berat, agak ribet, dan barang-barang nggak rapi aja kemaren aku bawa 1 koper ukuran sedang-kecil malahan dan 1 tas ransel kecil. Simpel banget kan? Cuman yang bikin koper juga agak ribet, kamu harus dorong-dorong itu koper pas belom check in yang aku bawa sih nggak ribet-ribet banget. Baju aku cuman bawa 4 atasan dan 3 bawahan 1 dipake, itupun yang tipis-tipis, nggak ada yg berat banget, eh ada deng celana jeans, kekurangan baju? Ntar beli aja di Bangkok, cari yang murah-murah sekalian dijadiin oleh-oleh. Belinya jangan di mall-mall gitu, beli aja di pasar2 oleh2 doang. Karena aku nginep di hostel, aku juga bisa nyuci baju sendiri dongg. Jangan lupa bawa daleman secukupnya, jangan sampe kekurangan kalo barang yang satu ini!Alat mandi, kalau nggak mau ribet, masukin ke travel bottle set yang biasa dijual di toko-toko aksesoris kayak miniso, dll. Macbook aku taro di tas ransel biar gampang dibawa kemana-mana. Jangan lupa beli gembok kecil, dua buah juga masalah barang pribadi, itu ya gimana masing-masing orang sih ya, pastinya kamu juga udah bisa milah-milah barang apa aja yang musti kamu bawa kan? Saranku….. jangan banyak bawa barang ribet-ribet gitu deh, nanti kamu malah nyesel koper penuh tp barang-barang nggak kepake lupa bawa barang-barang yang cukup krusial kayak charger, powerbank, tempat minum ini penting kalo menemukan toilet yang waterless, jadi bisa ngambil air d wastafel buat cebok, hehehehe.Nah, itu tadi beberapa tips backpacker ke Thailand Bangkok – Pattaya – Koh Larn,Ide Backpacker ke Thailand Sumber Gambar koleksi pribadi. Akhirnya saya bisa backpacker ke bangkok sendirian dengan lama durasi 7 hari 6 malam 😀Aku berencana pergi ke Thailand, khususnya Bangkok dan Pattaya di akhir November 2018 dan berangkat di tanggal 5 – 11 januari 2019 7 hari 6 malam/ 7D6N.Sebenernya, niat aku liburan ke Thailand itu udah ada dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi, berhubung temen-temen kalo diajak itu banyak alesannya dan tentunya agak ribet nyamain waktu libur sama mereka. Akhirnya, aku mutusin buat backpacker sendirian ke gimana rasanya backpacker sendirian ke Thailand? Rasanya? AMAZING!Niatnya, cuman 3-4 hari aja. Tapi setelah tanya ke temen-temen yang udah pernah backpacker kesana, mereka nyaranin minimal 5 hari. Karena aku berencana pergi ke Pattaya selain ke Bangkok, yaudah deh, fix seminggu aku juga nonton beberapa travel vlogger di youtube. Salah satunya, travel vlogger Reza Alfath yang kebetulan temen sekolah SMP, jadi gampang banget ditanyain, nanya-nanya dia via tlp, konsultasi, dan minta tips-tips gitu. Selain itu, aku juga nyari-nyari info orang Indonesia yang kuliah/tinggal disana buat ditanyain, SKSD dikit boleh laaah, itu beneran sangat membantu banget! Yang asalnya buta gatau apa-apa, akhirnya jadi tau dan ada gambaran. Nggak lupa juga aku searching tips-tips backpacker ke Thailand di mbah gugel dan forum-forum backpacker Trip Solo Backpacker ke Thailand sesuai pengalamanku, bakalan aku post di artikel selanjutnya. Keep Update 😀Baca Juga Backpacker ke Bangkok – Pattaya – Koh Larn Hari ke 1 Backpacker6 hari 5 malem ke Bangkok & Pattaya Minggu, 24 Juli 2016. Pre departure dan hari pertama di Bangkok & Pattaya. Sawadee Kha Perjalanan bekpekeran ke Thailand (Pattaya & Bangkok) ini merupakan tulisan pertama gw dan mao berbagi pengalaman buwat yang baru pertama kale mao bekpekeran ke negeri seribu kuil ini. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saat melihat ada tiket Lion Air Jakarta-Bangkok dijual seharga 400 ribuan, saya tak pikir panjang lagi untuk membelinya. Tiket itu untuk keberangkatan 6 bulan kemudian. Lalu saya mengecek tiket Bangkok-Jakarta 5-7 hari setelah keberangkatan, harganya sekitar 800 ribuan. Saya pikir masih agak mahal, jadi saya tunda dulu pembelian tiket balik ke Jakarta. Beberapa hari kemudian, saya mengecek lagi. Aduh, harganya malah sudah mencapai 1 juta. Akhirnya saya putuskan untuk membeli tiket seharga 1 juta itu daripada semakin mahal di kemudian selama kurang lebih 6 bulan akhirnya tiba. Tiket yang sudah saya beli jauh-jauh hari sempat mengalami beberapa kali perubahan jadwal dari pihak maskapai. Untungnya perubahan tidak berbeda jauh dengan jadwal semula. Rencananya, saya akan berada di Thailand selama 6 hari 5 malam dengan tujuanBangkok – Pattaya – Ayutthaya. Untuk akomodasi, saya sudah booking sebulan sebelumnya. Awalnya saya mencoba booking di dan Jenis penginapan yang ditawarkan ternyata tidak banyak, terutama untuk kelas budget hostel, berbeda jauh dengan situs Agoda yang menawarkan banyak pilihan. Seperti trip sebelumnya, saya kembali memesan di penginapan yang ditawarkan sebanyak di Agoda, tanpa kartu kredit, dan harganya tidak jauh beda dengan memesan langsung di Agoda. Akomodasi kali ini, saya memilih penginapan di daerah Silom, tepatnya di The Urban Age. Saya booking di dormitory room yang diisi 6 penghuni. Total tarifnya sekitar 450 ribu rupiah untuk 5 malam, non breakfast. Murah bukan? Ya iyalah, namanya juga hostel kelas backpacker. Saya memilih daerah Silom karena letaknya yang strategis di tengah kota, pusat keramaian, dan yang terutama karena dilalui jalur BTS Skytrain dan MRT. Namun bagi yang ke Bangkok bersama anak kecil, Silom tidak dianjurkan, karena daerah ini adalah red light-nya Bangkok. Sama halnya dengan daerah Sukhumvit yang merupakan pusat hiburan malam di Bangkok. Area yang paling populer bagi backpacker di Bangkok adalah Khaosan Road, disanalah berkumpul para backpacker dari seluruh dunia. Banyak hostel murah di kawasan ini, sekaligus sebagai pusat perbelanjaan yang menawarkan aneka macam barang. Untuk yang datang bersama keluarga, menurut saya area ini juga kurang cocok, karena suasananya terlalu berisik. Selain itu Khaosan Road tidak dilewati jalur BTS ataupun MRT, jadi akses ke kawasan ini hanya menggunakan bus, taxi, ataupun tuktuk. Menginap di daerah Siam mungkin lebih cocok bagi yang datang bersama utama berpergian ke Bangkok, -yang tidak ditemui di Singapura dan Kuala Lumpur-, adalah soal bahasa. Banyak yang bilang jika sebagian besar orang Thailand tidak bisa berbahasa Inggris. Jangankan bicara bahasa Inggris, sebagian bahkan tidak bisa membaca huruf abjad biasa, karena mereka sehari-hari menggunakan huruf Thai. Sebagai antisipasi, saya menuliskan beberapa kosakata penting di kertas, lengkap dengan terjemahan menggunakan tulisan huruf Thai. Diantaranya adalah kata “no pork”, juga lokasi-lokasi tujuan wisata yang sekiranya agak sulit dicari, sehingga saya cukup menunjukkan tulisan itu kepada orang yang ditanya. Beberapa kalimat penting dalam bahasa Thai juga saya pelajari, seperti “sawatdee krab” halo dan “khop khun krab” terima kasih. Masyarakat Thailand akan lebih senang apabila berbicara dengan orang asing yang berusaha berbicara dengan bahasa mereka. Lucu juga, saya berusaha mengucapkan kata-kata dalam bahasa Thai namun masih menggunakan logat Jawa yang kental. Bodohnya saya, kata-kata penting dalam bahasa Thai yang sudah saya tulis dalam huruf Thai, akhirnya malah lupa saya print. Saya baru ingat saat sudah tiba di bandara. Duh! Satu lagi yang menjadi kendala di Thailand adalah soal makanan bagi mereka yang muslim. Dimana-mana selalu ada menu prak-prok prak-prok alias menu babi. Tapi jangan khawatir, selalu akan ada jalan untuk setiap permasalahan. Setidaknya saya membawa roti cukup banyak dari Jakarta untuk antisipasi kelaparan namun dalam keadaan sulit mencari makanan membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan backpacker ke Thailand, saya pun menyusun itenary. Enam hari hanya untuk di Bangkok saya rasa terlalu lama. Saya pun memasukkan Pattaya dan Ayutthaya sebagai destinasi lain karena jaraknya dekat dengan Bangkok. Phuket ataupun Chiang Mai tidak saya masukkan dalam daftar karena bakal memakan banyak waktu jika harus ditempuh lewat jalur darat. Itenary yang susun juga mencakup estimasi biaya, total sekitar 6000 Baht. Biaya ini tentu saja di luar biaya tiket pesawat dan penginapan. Sebagai amannya, saya menyiapkan 9000 Baht untuk 6 hari di Thailand. Saat saya menukar rupiah ke baht, nilai tukarnya sedang tidak bagus, mencapai 390 rupiah per baht. Jangan mencoba untuk menukar rupiah saat di Thailand. Tidak setiap money changer menerima rupiah, dan kalaupun ada, hanya dihargai nol koma nol nol sekian baht untuk satu 1Pesawat yang saya tumpangi landing di bandara DMK, Bangkok sekitar jam 11 siang. Sebenarnya saya lebih ingin pesawat landing di bandara Suvarnabhumi karena ingin melihat langsung bandara kebanggaan warga Thailand tersebut. Namun karena Lion Air sudah memindahkan operasionalnya di bandara DMK bersama Air Asia, ya apa boleh buat. Terminal kedatangannya biasa saja, suasananya hampir sama dengan bandara Cengkareng, namun masih kalah megah dengan Changi ataupun KLIA. Sebelum melanjutkan perjalanan, saya berniat mencari makan dulu di bandara. Karena cukup lapar, saya ingin makan nasi. Kendala yang saya khawatirkan langsung terjadi di awal kedatangan, yaitu sulit menemukan menu selain prak-prok prak-prok. Akhirnya saya ketemu juga dengan nasi kotak, menunya nasi goreng + ayam + telur rebus. Pada sendokan pertama, saya merasakan ada yang aneh dengan nasinya. Rasanya tidak nyaman di lidah, dan saya memutuskan untuk tidak doyan. Saya malah curiga masih ada unsur prak-prok prak-prok di nasi goreng ini. Apalagi akhirnya saya tahu jika di tempat saya membeli nasi goreng ini juga menyediakan menu lain yang mengandung prak-prok prak-prok. Nasi itu pun saya buang, dan saya makan roti saja yang dibawa dari bandara DMK, saya melanjutkan perjalanan menggunakan shuttle bus bertuliskan A1. Shuttle bus ini menghubungkan DMK dengan stasiun BTS, tepatnya di stasiun BTS Mo Chit. Tarifnya 30 Baht, waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Kesan pertama saya tentang Bangkok, suasananya kurang lebih sama dengan Jakarta ataupun Kuala Lumpur, baik dari jalan tol yang saya lalui ataupun bangunan-bangunan di saya tiba di stasiun BTS Mo Chit. Banyak turis asing yang juga turun disini. Dan ini adalah pengalaman pertama saya naik BTS di Bangkok. Selalu ada perasaan deg-degan tiap pertama kali akan menggunakan mesin tiket dimanapun itu. BTS di Bangkok cukup sederhana karena hanya mempunyai dua jalur, yakni Silom Line dan Sukhumvit Line, dengan stasiun BTS Siam sebagai stasiun pertukaran. Jalur MRT lebih sederhana lagi karena hanya mempunyai 1 jalur, dengan stasiun MRT Silom dan stasiun MRT Sukhumvit sebagai stasiun penghubung antara jalur MRT dan BTS. Ditambah dengan satu jalur Airport Line yang menghubungkan bandara Suvarnabhumi dengan stasiun BTS Phaya Thai dan stasiun MRT Phetchaburi, sistem perkeretaapian di Bangkok secara umum terlihat simpel. Selengkapnya mengenai transportasi di Bangkok bisa dilihat di Mesin tiket otomatis BTS hanya menerima uang koin pecahan 1, 5, dan 10 Baht. Jika tidak memiliki uang koin, kita bisa menukarnya di tempat penukaran yang ada di tiap stasiun. Tarifnya bervariasi tergantung jarak, dari 15 Baht hingga lebih dari 50 Baht. Setiap mesin tiket dilengkapi dengan peta jalur BTS yang menginformasikan berapa jumlah uang yang harus kita bayar. Tinggal lihat kemana stasiun tujuan, di sebelah tulisan stasiun ada informasi angka yang harus dibayar. Lalu kita tekan angka yang dipilih, masukkan koin, lalu keluarlah kartu BTS dan uang kembalian kalau ada. Alhamdulillah percobaan pertama saya hari ini lancar tidak ada masalah. Kartu tersebut kemudian dimasukkan ke lubang di sebelah gate, lalu ambil kembali, dan gate akan terbuka. Begitu pun saat keluar stasiun, tinggal masukkan kartu ke lubang sebelah gate, namun tidak perlu mengambilnya kembali. Bila ingin melihat tata caranya secara lebih jelas dan detail, bisa disearch di youtube, disitu diperlihatkan secara lengkap langkah-langkahnya. BTS bersama MRT adalah solusi utama yang dikembangkan di Bangkok untuk mengatasi kemacetan. Perbedaannya, jika lintasan BTS ada di atas jalan raya, lintasan MRT berada di bawah tanah. Kabarnya, lalu-lintas di Bangkok sama macetnya dengan Jakarta. Kalau sekilas saya melihatnya, memang macet sih, namun tidak separah Jakarta. BTS yang saya naiki ini nyaman dan cepat, tidak perlu waktu tunggu yang lama. Tujuan saya adalah ke stasiun BTS Siam karena hari ini akan mengunjungi Museum Madame Tussauds di Siam Discovery. Kawasan Siam sendiri dikenal sebagai pusat perbelanjaan utama di Bangkok, karena disinilah berdiri mall-mall besar. Dari stasiun BTS Siam sudah terlihat gedung-gedung pusat perbelanjaan seperti Siam Paragon, Siam Discovery, MBK, dan sebagainya. Sebenarnya agak repot jika mengunjungi objek sambil membawa tas ransel besar dikarenakan saya belum check in. Apa boleh buat, waktu mesti dimanfaatkan secara optimal, dan kebetulan Siam Discovery ini letaknya searah menuju penginapan saya di Silom. [caption id="attachment_362965" align="aligncenter" width="300" caption="Siam Paragon"][/caption] [caption id="attachment_362966" align="aligncenter" width="300" caption="Siam Discovery 1"] 142028078011880846 [/caption] [caption id="attachment_362967" align="aligncenter" width="300" caption="Siam Discovery 2"] 142028105013348059 [/caption]Museum Madame Tussauds terletak di lantai 6 Siam Discovery. Untuk mallnya sendiri, tidaklah berbeda dengan mall-mall di Jakarta. Harga tiket masuknya 800 Baht. Saya mendapat diskon 10% sehingga hanya membayar 720 Baht. Saya sendiri tidak tahu dapat diskon dalam rangka apa. Yang sempat saya baca, diskon diberikan kepada mereka yang memesan secara online, lalu datang saat museum baru buka ataupun mau tutup. Saya sengaja tidak memanfaatkan fasilitas ini karena berarti membuat itenary yang sudah saya susun menjadi tidak Madame Tussauds di Bangkok adalah yang ke 10 dunia. Dan katanya, adalah museum pertama yang patung-patung lilinnya boleh disentuh ataupun dipeluk. Di dekat pintu masuk, ada patung Leonardo Di Caprio yang menyambut. Walau saya belum pernah melihat aslinya, tapi menurut saya patungnya sangat mirip dengan aslinya. Detail-detailnya terlihat sangat diperhatikan. Mudah-mudahan patung-patung lainnya yang ada di dalam museum juga sama bagusnya. [caption id="attachment_362968" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Leonardo di Caprio"] 1420281572912610433 [/caption]Patung lilin pertama yang bisa dilihat di dalam museum adalah patung raja dan ratu Thailand. Memang, dari sekitar 70 patung yang ada disini, 30% adalah tokoh-tokoh penting di Thailand. Sementara sisanya adalah para negarawan, artis, atlet, tokoh film, ataupun ilmuwan dari seluruh dunia. Setelah patung raja Thailand, yang kemudian terlihat adalah patung Bapak Soekarno, presiden pertama RI. Sebagai orang Indonesia, saya cukup bangga Bapak Soekarno ditempatkan di barisan paling depan setelah raja Thailand. Patung negarawan lain yang ada disini antara lain Mahathir Muhammad dan Mahatma Gandhi. Dari kalangan artis ada Brad Pitt dan Angelina Jolie. Dari atlet ada David Beckham dan Tiger Wood. Patung Albert Einstein mewakili kalangan ilmuwan. Sementara tokoh filmnya ada Doraemon dan Wolverine. Semua patungnya menurut saya menarik dan dibuat detail. Para pengunjung pun beramai-ramai berfoto dengan tokoh idolanya masing-masing. Di sejumlah patung, ada petugas yang memberi jasa fotografi kepada pengunjung. Dan sahabat terbaik saya selama di museum tentu saja adalah tongsis saya. Thanks God. Kehadiran tongsis membuat single traveler seperti saya menjadi tak mati gaya di tengah keramaian. Walau hanya bisa bergaya terbatas itu-itu saja, menurut saya sudah lebih dari cukup. Setidaknya tidak perlu repot mencari orang yang bersedia memfoto saya. Foto favorit saya hari itu adalah ketika saya berfoto dengan Doraemon. Hehehe. [caption id="attachment_362969" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Bp. Soekarno"] 14202817352005557887 [/caption] [caption id="attachment_362970" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Lady Diana"] 14202818482142632687 [/caption] [caption id="attachment_362971" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin David Beckham"] 142028200484848230 [/caption] [caption id="attachment_362972" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Lilin Mario Maureer"] 14202821151535279949 [/caption]Puas berkeliling museum, perut saya menjadi lapar karena dari pagi sampai sesore ini belum makan nasi. Yang ada di otak saya, saya ingin makan masakan Indonesia di MBK. Salah satu referensi tempat makan halal yang saya dapat adalah di restoran Djimbaran di MBK lantai 5. Stasiun BTS terdekat menuju ke MBK adalah stasiun BTS National Stadium yang hanya berjarak 1 stasiun dari stasiun BTS Siam. Dari stasiun BTS National Stadium ada jembatan penghubung menuju ke MBK lantai 2. Saya tinggal naik beberapa escalator lagi untuk mencapai tujuan. Hari ini agenda tunggal saya ke MBK hanyalah untuk makan saja, tidak ada yang lain. Aktifitas mengeksplore MBK lebih dalam sudah saya jadwalkan untuk beberapa hari ke depan. Restoran Djimbaran terletak di dalam food court The 5th Food Avenue bersama dengan sejumlah restoran lain. Saya langsung menuju ke tujuan tanpa melihat restoran-restoran lain. Harga makanan di restoran Djimbaran minimal sekitar 150 Baht. Aduh, harga ini jauh diatas anggaran yang sudah saya tetapkan untuk sekali makan, yaitu antara 30-50 Baht. Ok, mungkin karena ini di dalam mall, sementara saya menggunakan standard makan di pinggiran jalan. Gak papa lah, toh saya sudah menganggarkan 3000 Baht untuk biaya tak terduga. Saya pun memesan nasi goreng udang seharga 160 Baht, plus jus kiwi seharga 80 Baht. Belum apa-apa sudah banyak pengeluaran di hari pertama ini. Saya bisa bilang, makanan disini enak dan memuaskan. [caption id="attachment_362973" align="aligncenter" width="300" caption="MBK"] 14202822421852127192 [/caption]Selesai makan, saya langsung bertolak ke penginapan di kawasan Silom. Kawasan Silom bisa dicapai dengan naik BTS dari stasiun BTS National Stadium, turun di stasiun BTS Saladaeng. Dari stasiun BTS Saladaeng, saya berjalan kaki mencari penginapan saya di Silom 6. Kawasan Silom adalah kawasan yang sangat ramai, sebagai pusat perkantoran, perbelanjaan, sekaligus pusat hiburan malam di Bangkok. Tak sulit menemukan The Urban Age yang merupakan nama hostel saya. Dari luar, hostelnya terlihat kecil sebagaimana layaknya hostel-hostel backpacker pada umumnya. Setelah check in, saya diantar petugasnya menuju ke kamar. Betapa terkejutnya saya karena ternyata kamar saya di lantai 6. Cukup capek juga berjalan naik tangga sampai lantai 6 sambil menggendong ransel yang masih penuh. Tapi setidaknya saya tidak sampai ngos-ngosan seperti mbak-mbak petugas hostel yang mengantar saya. [caption id="attachment_362974" align="aligncenter" width="300" caption="The Urban Age"] 1420282464930677516 [/caption]Beberapa informasi penting terkait kamar hotel saya tanyakan kepada petugasnya. Kamar mandi bersama ada di lantai 5, yang berarti saya mesti turun naik 1 lantai untuk ke kamar mandi. Wifi tidak tersedia sampai ke lantai 6, jadi saya mesti turun ke lantai dasar untuk bisa main internet. Oke sip. Lampu kamarnya hanya satu lampu neon besar, tidak ada lampu kecil untuk masing-masing kasur seperti halnya kamar-kamar dorm di Singapura. Begitu pun dengan colokan listrik, terpusat jadi satu di dekat pintu, sehingga agak menyusahkan saya yang mendapat kasur di dipan atas karena mesti naik turun untuk sekedar mengecharge hp. Ketika saya mencoba menyalakan AC ternyata tidak bisa, petugasnya bilang jika AC memang dimatikan dari jam 11 siang sampai jam 5 sore. Hah? Baru kali ini saya mendapati aturan hostel yang seperti itu. Padahal sekarang belum jam 5, dan saya ingin beristirahat ngadem karena perjalanan cukup melelahkan dari pagi. Akhirnya saya beristirahat dengan hanya memakai celana pendek dan pintu kamar setengah terbuka. Esok hari perjalanan akan Lihat Travel Story Selengkapnya

Gwdulu ama temen2 ke bangkok/pattaya setengah backpacker, soalnya pada gak berani. Jadi gw beli tiket pesawat buat 5 hari, dan secara terpisah gw beli paket tour 4 hari 3 malem. Gw dapet murah 84 dolar dari salah satu tour di suryopranoto, sudah termasuk hotel nambah 1 malem.

Kereta BTS di Bangkok melaju di area Victory Monument Tahun 2019 lalu, Bangkok didapuk sebagai world’s most visited cities versi Mastercard Global Destination Cities Index 2019. Sebanyak lebih dari 22 juta wisatawan berbondong-bondong mendatangi the city of angel ini. Emang wisata Bangkok dan wisata Thailand segitu menariknya? Bangkok, dan Thailand secara umum, menawarkan paket wisata lengkap, kemudahan akses, dan masyarakat dengan toleransi tinggi. Mau tenggelam dalam kekayaan kulinernya, tersesat di lorong-lorong pasarnya, mengagumi kuil-kuil megahnya, atau melihat lautan biru toska sejauh mata memandang, semua ada di Thailand. Tapi bukan berarti Thailand sempurna. Kendala bahasa biasanya menjadi momok bagi traveler atau backpacker Indonesia dalam memahami sang Negeri Gajah Putih ini. Karena itulah gue membuat tulisan ini, supaya kamu yang berencana jalan-jalan ke Thailand, atau baru sekadar berangan-angan, tercerahkan dan mendapat tambahan wawasan. Informasi Dasar Thailand Walaupun sama-sama negara di Asia Tenggara, ada 2 perbedaan besar antara Indonesia dan Thailand bahasa dan huruf dan agama. Thailand punya bahasa dan huruf/aksara tersendiri. The temple complex from 1st layer of Wat Traimit Di kota-kota besar dan tempat-tempat wisata utama, petunjuk biasanya hadir dalam bahasa Thai dan Inggris. Jadi kecuali kamu mau ke pelosok Thailand, kamu nggak usah pusing masalah ini. Orang-orang di sekitar tempat wisata dan orang-orang kantoran biasanya bisa bahasa Inggris dasar, meski dengan logat yang aneh. Jadi kamu nggak usah minder kalo grammar kamu ancur-ancuran. Bisa jadi mereka lebih ancur lagi. Solusi alternatifnya? Bahasa isyarat, kalkulator, Google Maps, dan translator. Karena mayoritas orang Thai beragama Buddha, jadi jangan kaget kalo agak tricky buat mencari makanan halal di Bangkok dan daerah utara. Tapiiii kalau kamu di Phuket dan daerah selatan lainnya Hatyai/Songkhla, Krabi, dsb yang presentase warga muslimnya lebih tinggi, makanan halal lebih gampang ditemui. Jangan buru-buru ge-er kalo liat mbak-mbak jilbaban di sana. Mereka kemungkinan akamsi, sayang. Akses ke Thailand dari Indonesia Ada 3 pintu masuk yang biasanya dipakai wisatawan Indonesia ke Thailand Bandara Suvarnabhumi Bangkok, Don Mueang juga Bangkok, dan Phuket. Penerbangan ke tiga bandara itulah yang jadwalnya banyak dan harganya sesuai budget. Baca ceritanya di Menyapa Phuket International Airport Arrival Hall – Don Mueang Airport Suvarnabhumi International Airport BKK digunakan maskapai-maskapai full service dan sebagian low-cost carrier seperti Jetstar dan Scoot. Sementara penerbangan dengan LCC kayak AirAsia, Thai Lion Air, Malindo Air, monmaap biasanya di Don Mueang International Airport DMK yang kecil dan bersahaja. Meski sama-sama di Bangkok, Suvarnabhumi dan Don Mueang itu JAUH BANGEEETTT. Jadi saat kamu mau balik dari Bangkok ke Indonesia, pastikan lagi bandara kamu. Terus bagusnya pilih mendarat di Bangkok atau Phuket? Nah, itu balik lagi ke alasan kamu traveling ke Thailand dan rencana perjalanan kamu. Pilih Bangkok buat wisata kota atau Phuket buat wisata pantai. Emangnya Bangkok ke Phuket jauh nggak sih? Itinerary Wisata di Thailand Thailand itu luas, Malih. Mencapai km² atau kira-kira 4 kali Pulau Jawa! Jarak dari Bangkok ke Phuket itu lebih dari 840 km, lebih panjang sekitar 60 km dari Jakarta – Surabaya. Sementara jarak dari Bangkok ke Chiang Mai sedikit lebih deket, 690 km. Kalau kamu cuma punya waktu 3 hari, gue sarankan fokus di Bangkok aja atau Phuket aja. Kalau mau Bangkok sama Pattaya, idealnya 5 hari. Bisa sih kamu babat Bangkok – Phuket atau Bangkok – Chiang Mai dalam 5 hari, asal transportasi antarkotanya naik pesawat, bukan bus atau kereta. Perjalanan darat mengarungi Bangkok dan Phuket idealnya 7 hari. Kurang dari itu, siap-siap tepar setelah traveling. Book your transportation ticket here. Klik di sini buat baca seluruh perjalanan gue di Bangkok, di sini buat cerita perjalanan di Pattaya, dan di sini buat cerita perjalanan di Phuket. Bangkok memang besar dan objek wisatanya tersebar, tapi untungnya bisa kita kelompokkan dalam beberapa kawasan Banglamphu Grand Palace Wat Phra Kaew, Wat Pho, Wat Arun, Khaosan Road, dan seabrek kuil/candiSiam Pusat lifestyle and shopping, seperti MBK Center, Siam Paragon, Pratunam Market, Platinum Fashion Mall, dan Jim Thompson’s House, bisa diakses dengan BTS dan Airport Rail LinkSilom Lumphini Park dan Patpong Night MarketChinatown Ada di antara Banglamphu dan Siam di Yaowarat Road, dekat Stasiun Hua Lamphong, di sini juga ada Wat TraimitLainnya Terminal21 dekat Stasiun Asok/Sukhumvit, ICONSIAM dekat Stasiun Saphan Thaksin, Chatuchak Weekend Market dekat Stasiun Mochit/Kamphaeng Phet. Baca juga Mengayuh Sepeda di Ibukota Lama, Ayutthaya Wat Arun seen from the boat Sementara beberapa objek wisata di Pattaya adalah Nong Nooch Tropical Garden, Silverlake Vineyard, Khao Chi Chan laser Buddha, Pattaya Floating Market, Big Buddha Temple, Sanctuary of Truth, Tiffany Show kabaret ladyboy, Jomtien Beach, Pattaya Beach, dan Pattaya Walking Street. Di Phuket, yang recommended adalah pantai-pantai Patong, Karon, Kata, Kamala, dll, Kho Phi Phi, Maya Bay, Khao Rang view point, Phuket FantaSea, Simon Cabaret, Bangla Walking Street, Big Buddha Temple, kota tua Phuket, dan Wat Chalong. Transportasi Dalam Kota Thailand Sampai tulisan ini ditulis, satu-satunya kota di Thailand yang punya mass rapid transit system atau metro/subway ya cuma Bangkok, sang ibukota. Moda transportasi yang populer di kota-kota lainnya adalah tuktuk dan songthaew. Bedanya, tuktuk tujuannya bebas, songthaew itu kayak angkot jadi ada rutenya. Selain perahu ke Wat Arun, gue pernah naik perahu umum dari Rakhamhaeng ke Hua Chang via Pratunam. Seru! Perahu dari Pratunam menuju Hua Chang Di Bangkok, transportasinya mencakup BTS Skytrain, MRT dengan jalur melayang, MRT jalurnya ada yang bawah tanah, ada yang melayang, kereta bandara Airport Rail Link, bus kota, dan perahu. Naik bus memang murah banget, tapi kondektur biasanya nggak bisa bahasa Inggris. Tulisan selengkapnya bisa dibaca di Memahami Transportasi Publik di Bangkok. Beberapa kota kayak Phuket dan Chiang Mai ada bus kota, tapi jalurnya nggak banyak. Sebagian rute tuktuk udah ada tarif resmi yang nggak bisa ditawar. Gue nggak menyarankan GRAB dan ojek karena harga yang nggak jauh beda dan driver yang sering nggak bisa bahasa Inggris. Baca aja ulasannya di Memahami Transportasi Publik di Phuket Transportasi Antar Kota di Thailand Ada satu pengalaman transportasi di Thailand yang sekarang belum bisa kita rasain di Indonesia naik sleeper train dengan harga affordable. Iya, di Indonesia juga udah ada sleeper train, tapi luxury dan mahal, padahal kita nggak butuh mewahnya. Sebuah kereta di Stasiun Hua Lamphong, Bangkok Klik banner ini untuk memesan tiket transportasi via Bookaway Sleeper train di Thailand tersedia di kereta 1st class dan 2nd class. Tapi kalo mau coba new high quality sleeper train Thailand, kamu bisa memilih 4 relasi ini Bangkok – Chiang Mai, Bangkok – Nongkhai, Bangkok – Hat Yai, dan Bangkok – Ubon Ratchathani. Saat siang, kasur masih berwujud kursi-kursi panjang. Menjelang waktu tidur, barulah ada petugas yang menyulap bangku-bangku itu menjadi kasur datar yang nyaman. Selain kereta api, juga ada bus dan van. Beberapa tujuan lebih oke dicapai dengan bus atau van, misalnya Pattaya. Terus beli di mana tiketnya? State Railway of Thailand memang punya laman pemesanan online di thairailwayticket, tapi menurut gue akan membingungkan buat first-timers. Jadi, gue sarankan beli di Bookaway. Transportasi yang lain kayak bus, van, dan kapal ferry juga tersedia di situ. Perjalanan Antar Negara dari Thailand Sebagai jantung ASEAN yang terletak di antara Malaysia, Kamboja, Laos, dan Myanmar, Thailand bisa jadi starting point kamu ke negara-negara Indocina. Detilnya sebagai berikut Bangkok – Siem Reap / Phnom Penh Kamboja by bus, belum ada kereta api langsung, dari Kamboja ke Vietnam juga naik busBangkok – Vientiane Laos naik kereta api sampai Nongkhai kota Thailand di perbatasan Laos, lanjut naik kereta api pendek ke Thanaleng, lalu naik ojek/taksi/tuktuk ke Vientiane. Kalo mau keukeuh ke Kamboja naik kereta api biar hipster, bisa coba cara gue tahun 2015 lalu. Naik kereta api dari Bangkok ke Aranyaprathet kota Thailand di perbatasan Kamboja, lalu naik tuktuk sampai border di Poipet, terus naik bus atau taksi ke Siem Reap. Ceritanya bisa dibaca di Perjalanan Menembus Negeri dengan Kereta Api Sekarang udah nggak ada kereta api langsung dari Malaysia ke Thailand, cuma sampai Padang Besar aja. Baca cerita dari temen sesama blogger, WNI yang masuk Thailand via darat dari Malaysia dipersulit proses imigrasinya. Jadi, better cari aman dengan naik pesawat terbang. Seluruh rute di atas bisa kamu beli secara online di Bookaway, ya. Penginapan dan Makan di Thailand Biaya hidup di Thailand mirip-mirip dengan biaya hidup di Pulau Jawa, bahkan kadang bisa lebih murah. Jadi, jangan kaget kalo rate kamar hotel di sana juga murah-murah. Kalo nggak masalah tidur berjamaah sama orang asing, tarif per malam per bed di hostel bahkan nggak sampe Rp 100rb. Hostelnya udah manusiawi dengan kasur yang empuk dan kamar/bangunan yang cukup rapi dan bersih. Spacious room of Kata on Sea by BGB Villas Gue biasanya pesen di karena pilihannya banyak, tampilan website-nya enak dilihat, dan bisa bayar cash pas check-in. Silakan baca-baca artikel ini 5 Hotel dan Hostel Recommended di Bangkok Dekat BTS/MRT Review Hotel di Phuket Buat makan juga sama aja kayak di Indonesia. Standar sekali makan di kisaran THB 50-70 atau – bahkan bisa lebih murah. Mumpung di Thailand, manfaatkan baik-baik kesempatan bisa icip mango sticky rice, pad thai, tom yum, dan thai tea. Mata Uang dan Biaya Mata uang Thailand adalah Baht, disingkat THB Thailand Baht. Biasanya 1 Baht setara Rp400, ini fluktuatif yaaa jadi silakan rajin-rajin cek. Karena gue belum merasa aman kalo masuk negara orang tanpa cash sama sekali, maka gue selalu tukar Rupiah ke Baht dulu di Golden Money Changer. Ketemu Indomie di supermarket Di bandara ada money changer dan beberapa ATM, akan dikenakan biaya administrasi untuk setiap penarikan dengan besaran yang berbeda-beda tergantung kebijakan bank. Biasanya Estimasikan buat kamu yang jalan-jalannya tipe low cost atau moderate, udah include penginapan, makan, transportasi, dan objek wisata. Tiket masuk objek wisata yang mahal seperti Grand Palace THB 500 atau sekitar dan oleh-oleh/belanjaan lebih baik dialokasikan sendiri di luar budget harian. Kalau udah dapet budget kamu di sana, kalikan dua, itulah uang yang harus kamu siapin. Jadi kalo 3 hari budget-nya kamu siapin terserah mau diendapkan di ATM atau dijadiin cash semua buat jaga-jaga. Katakan overbudget kalo ternyata uang yang harus kamu keluarkan di atas Rp 3juta. Dengan iklim dan suasana yang mirip-mirip dengan Indonesia, Thailand adalah negara yang cocok buat first-time traveler/backpacker. Aksesnya mudah dan murah, warganya ramah, wisatanya berlimpah, dan infrastrukturnya bolehlah. Menurut gue, waktu terbaik ke Thailand adalah saat musim adem cool season pada bulan November – Februari. Setelah songkran pada bulan April biasanya panas dan banyak hujan sampe Oktober. Finally, took a selfie for myself, I don’t know where my friends were Tulisan ini memang hanya membahas garis besar perjalanan ke Thailand. Untuk bahasan yang lebih detil, seperti objek wisata tertentu, silakan ubek-ubek blog ini atau googling buat mencari sumber lainnya. At least, melalui tulisan ini kamu udah lebih terbayang buat merencanakan perjalanan kamu. Well then, I hope you found this post useful. Keep learning by traveling~ Tag Bangkok, beli bus thailand online, beli tiket bus thailand, beli tiket kereta thailand, bookaway, dari bangkok ke pattaya, dari bangkok ke phuket, dari malaysia ke thailland, dari Thailand ke Kamboja, dari thailand ke laos, dari thailand ke vietnam, kereta api thailand, Pattaya, Phuket, Thailand, tiket kereta thailand online
.
  • 2xbijym4fz.pages.dev/240
  • 2xbijym4fz.pages.dev/24
  • 2xbijym4fz.pages.dev/303
  • 2xbijym4fz.pages.dev/229
  • 2xbijym4fz.pages.dev/371
  • 2xbijym4fz.pages.dev/358
  • 2xbijym4fz.pages.dev/126
  • 2xbijym4fz.pages.dev/348
  • 2xbijym4fz.pages.dev/148
  • backpacker ke bangkok dan pattaya